Ormas Brigade Muslim Indonesia (BMI) Sulawesi Selatan (Sulsel) selaku pelapor pasangan suami-istri (pasutri) yang dipukul oknum Satpol PP Gowa Halim alias Ivan (24) dan Amriana (34) mengungkap alasan melaporkan pasutri itu ke polisi. BMI menuding pasutri itu berbohong soal hamil dan membuat masyarakat terprovokasi.
"Kami dari Brigade Muslim Indonesia (pada) Kamis, 22 Juli 2021, membuat laporan resmi ke Polres Gowa mengenai dugaan penyebaran informasi bohong melalui media sosial secara live dan media online yang diduga dilakukan oleh pasangan pasutri (Ivan dan Amriana), pemilik kafe di Desa Panciro, saat terjadi insiden penganiayaan oleh oknum Satpol PP. Laporan ini didasari oleh beberapa temuan kami," ujar Ketua BMI Sulsel Muhammad Zulkifli S kepada detikcom, Jumat (23/7/2021).
Zulkifli lalu mengungkap beberapa temuannya soal dugaan penyebaran berita bohong yang dilakukan Ivan dan Amriana. BMI melihat rekaman video siaran langsung saat pemukulan sengaja diviralkan oleh Ivan dan Amriana, dan dalam video itu Ivan selaku suami juga membuat narasi bahwa Amriana yang tengah dipukul dalam kondisi hamil.
"Dalam video itu ada penyampaian ke masyarakat bahwa kondisi Ibu Amriana berada dalam keadaan hamil dan mengalami pecah ketuban. Kondisi ini membuat masyarakat semakin terprovokasi sehingga muncullah bully-an, munculnya video yang mengajak duel, munculnya meme yang sifatnya kekerasan secara psikis dan banyak lagi," kata Zulkifli.
Selain itu, Zulkifli menyebut BMI sudah mendapat kabar soal hasil tes medis yang menunjukkan Amriana negatif hamil, tapi Amriana tetap berkeras mengaku hamil dan menegaskan kehamilannya tidak bisa dibuktikan dengan tes medis.
"Tetapi beberapa hari kemudian suami Ibu Amriana melalui sebuah siaran live (Facebook) lewat akun Ivan Van Haoten secara tegas mengatakan bahwa hasil USG Ibu Amriana menunjukkan kandungan dalam keadaan kosong. Kondisi ini kemudian diperkuat oleh jumpa pers pihak pengacara dan pasutri tersebut dan juga menyatakan hasil USG kosong," ungkap Zulkifli.
BMI Duga Pasutri Korban Satpol PP Bohong Hamil untuk Kepentingan Followers
Setelah mendapat kabar Amriana memang tidak hamil, BMI awalnya berharap pasutri itu menerima kenyataan tidak hamil dan meminta maaf kepada masyarakat. Namun BMI menyayangkan keduanya malah tetap mempertahankan pengakuannya soal kehamilan.
"Kondisi inilah yang membuat kami harus mengambil langkah hukum dan membuat laporan resmi ke Polres Gowa," tuturnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Simak juga Video: Mendagri Bicara Kasus Gowa, Minta Petugas Lapangan Tak Emosional
(nvl/idh)