Hari demi hari penambahan kasus positif COVID-19 di Indonesia terus meningkat. Salah satu strategi pemerintah dengan menitikberatkan penyekatan di sejumlah daerah pun kini dipertanyakan.
Penyekatan itu merupakan salah satu implementasi dari PPKM darurat yang dicanangkan pemerintah. Namun kini Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta strategi itu dievaluasi.
"Kalau saya lihat malam, juga pagi tadi saya ke Pulogadung tadi, saya lihat masih cukup ramai," ucap Jokowi dalam konferensi pers pada Sabtu, 17 Juli 2021.
"Tadi malam saya ke kampung juga ramai banget," imbuh Jokowi.
Jokowi tidak menyebut detail 'kampung' mana yang dimaksudnya itu. Namun pada Kamis, 15 Juli, diketahui Jokowi sempat blusukan ke suatu permukiman warga di Sunter Agung, Jakarta Utara sembari membagikan sembako dan paket obat ke warga di malam hari.
"Artinya, penyekatan ini mungkin perlu kita evaluasi, apakah efektif juga menurunkan kasus," ucapnya.
Menanggapi hal itu Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Istiono meminta perkantoran sektor esensial dan non-esensial mematuhi aturan PPKM Darurat agar mobilitas warga dapat dikurangi. Selain itu dia meminta seluruh sektor berperan aktif mengurangi mobilitas masyarakat.
"Harusnya tidak saja mengandalkan penyekatan dengan pengetatan mobilitasnya, namun sektor esensial dan non-esensial patuh aturan. Kalau sektor hulu patuh akan sangat mengurangi beban mobilitas di jalan," ujar Istiono saat dikonfirmasi, Minggu (18/7/2021).
"Oleh karena itu, peran camat, kepala desa, RT/RW serta tokoh agama, tokoh masyarakat, ormas-ormas ikut berperan aktif kurangi mobilitas masyarakat. Baik dengan cara sosialisasi maupun pengetatan keluar-masuk desa, perkampungan, dan perumahan," imbuh Istiono.
(dhn/dhn)