Belasan rumah dan kios hangus dibakar orang tak dikenal (OTK) di Dogiyai, Papua. Pemicu pembakaran itu adalah teguran Paskhas TNI Angkatan Udara (AU) ke sejumlah warga yang mabuk di runway Bandara Moanemani.
"Pukul 17.08 WIT, kejadian berawal saat Pos Satgas Paskhas Pos Moanemani mendapat laporan dari masyarakat bahwa adanya sekelompok orang yang mabuk miras di runway Bandara Moanemani. Pukul 17.25 WIT, lima personel Satgas Paskhas yang dipimpin Serka Wartono melakukan peneguran terhadap masyarakat yang mabuk tersebut untuk keluar dari runway Bandara melalui jalan setapak," jelas Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal dalam keterangan tertulis, Sabtu (17/7/2021).
Setelah menegur sekelompok warga mabuk di runway, personel Paskhas melihat sekitar 20 orang membawa panah, parang, dan batu. Tiba-tiba mereka melampiaskan kemarahan kepada personel pasukan elite TNI AU tersebut. Peristiwa ini terjadi pada Kamis (15/7).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian personel bergegas keluar dari dalam runway dan terdapat sekumpulan masyarakat sekitar 20 orang dengan membawa panah, parang, dan batu. Sekumpulan masyarakat tersebut langsung mengeroyok lima personel satgas Paskhas," ujar Kamal.
Kamal menyebut anggota Paskhas yang diserang akhirnya melepaskan tembakan peringatan, yang berhasil membuat sejumlah penyerang melarikan diri. Lima personel Paskhas pun kembali ke pos.
"Pukul 17.31 WIT, merasa tidak terima ditegur sehingga sekelompok warga tersebut melakukan perlawanan dan sekitar 20 orang lagi ikut menyerang dengan parang dan kapak karena diprovokasi. Dari aksi tersebut, terdapat dua korban dari personel Paskhas, yang kemudian korban dibawa menuju unit pelayanan RSUD, Kampung Kimupugi, Distrik Kamuu, Kabupaten Dogiyai, menggunakan mobil ambulans Bandara Moanemani," jelas Kamal.
Namun ketegangan tak sampai di situ. Malam harinya, pukul 19.35 WIT, massa tak dikenal berkumpul di Kampung Ekimanida, Distrik Kamuu. Pukul 20.49 WIT, massa membakar bengkel dan warung bakso milik warga pendatang, Iwan.
Melihat peristiwa tersebut, warga pendatang lainnya mulai mengungsi ke pos-pos aparat keamanan di sekitar Distrik Kamuu, Kabupaten Dogiyai. Bukan hanya bengkel dan warung bakso, massa tak dikenal juga membakar bangunan dan rumah-rumah milik pendatang lainnya.
Pembakaran oleh massa tersebut terus berlanjut hingga di Kampung Ikabo serta melakukan penjarahan terhadap isi toko dan bangunan hingga pukul 04.45 WIT, keesokan harinya (Jumat, 16/7).
Lihat juga Video: Mahfud: Pengesahan UU Otsus Papua Untuk Kesejahteraan Masyarakat