Keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) untuk pasien COVID-19 di rumah sakit di Sulawesi Selatan (Sulsel) makin meningkat. Hari ini BOR rumah sakit di Sulsel sudah mencapai 46 persen.
Data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang dilansir hari ini, Rabu (14/7/202), pukul 13.00 WIB, menunjukkan BOR TT COVID sebanyak 46 persen, dan jika diturunkan untuk keterisian tempat tidur untuk ruang isolasi 47 persen, dan tempat tidur intensif 35 persen.
Dari data ini juga menunjukkan tingkat keterisian tiap kabupaten/kota yang ada di Sulsel. Tingkat keterisian tertinggi berada di Kabupaten Pangkep Kepulauan dan Kabupaten Tana Toraja. Untuk Pangkep Kepulauan, BOR TT COVID mencapai 94 persen dengan dengan BOR TT Isolasi 100 persen, dan BOR TT intensif 50 persen. Untuk Tana Toraja, BOR TT COVID 87 persen, BPT TT Isolasi 86 persen, dan BPR TT Intensif 100 persen.
Untuk wilayah seperti Makassar, BOR TT COVID mencapai 44 persen, BPT TT Isolasi 45b persen, dan BPR TT Intensif 36 persen. Rumah sakit Daerah (RSUD) Daya misalnya, BOR COVID TT telah mencapai 66 persen dan bahkan sempat menyentuh angka 80 persen dari ketersediaan tempat tidur 35 buah pada Senin (12/7) kemarin.
"Untuk RS Daya ketersediaannya ada 35 bed dan sekarang ada 22 pasien sekarang. Inikan jumlahnya fluktuasi kadang tiba-tiba ada masuk dan beberapa jam kemudian ada yang keluar atau ada yang meninggal," kata Humas RSUD Daya, Wisnu Maulana saat dimintai konfirmasi detikcom.
Dia mengakui bahwa pasien COVID-19 pada awal Juli ini meningkat dibandingkan dengan Juni kemarin. Profil usia pasien pun bermacam-macam, dari paruh baya hingga usia muda.
"Yang kami terima memang adalah pasien rujukan atau pasien yang datang memeriksa ternyata setelah diperiksa dia positif. Jadi tidak konstan, jadi data yang masuk bisa jadi berbeda dengan data sebentar sore," terangnya.
(tfq/nvl)