Tentara Nasional Indonesia (TNI) mendukung penguatan 3T (testing, tracing, treatment). Hal ini dilakukan untuk menekan angka penularan COVID-19 yang kian masif di Tanah Air.
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Prantara Santosa mengungkapkan pihaknya akan menyiapkan 30.000 lebih tenaga tracer yang terdiri dari para Babinsa, Babinpotmar, dan Babin Pot Dirga, yang dilatih dan disiapkan membantu tracing PPKM Mikro di wilayah kelurahan/desa.
"Untuk kegiatan testing, Puskes TNI menyiapkan petugas swab, baik dari petugas kesehatan Mabes TNI maupun petugas kesehatan dari matra dan berkolaborasi dengan petugas kesehatan, baik dari jajaran Kemenkes maupun Dinkes di wilayah masing-masing. Kesehatan TNI juga telah membangun laboratorium PCR hampir di seluruh rumah sakit jajaran TNI," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (12/7/2021).
Selanjutnya, kata dia, pada kegiatan treatment, Puskes TNI berkolaborasi dengan 109 rumah sakit jajaran TNI dari matra darat, laut, dan udara.
Dia mengungkapkan dalam menghadapi lonjakan kasus COVID-19, TNI telah menyiapkan peningkatan kapasitas rumah sakit lapangan berupa penambahan 1.870 tempat tidur ICU maupun isolasi, serta meningkatkan fasilitas lainnya.
Di samping itu, ia juga menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menjaga keselamatan dengan pengendalian penyebaran COVID-19 melalui PPKM Darurat.
"Marilah kita bersatu melawan COVID-19. Semoga langkah dan pengabdian kita senantiasa mendapat ridha dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa," tutupnya.
(akd/ega)