Sejumlah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di Provinsi Sulawesi Utara mengajak seluruh mahasiswa mendukung pemerintah dalam percepatan penanganan COVID-19. Ini penting agar pandemi bisa tertangani dengan baik.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Presma Universitas Prisma yang juga merupakan Koordinator BEM Nusantara Sulawesi Utara Kurnia F.L Surentu, seperti dalam rilis yang diterima wartawan, Sabtu (10/7/2021).
Menurut Kurnia, jumlah kasus COVID-19 meningkat setiap harinya dengan 38.391 kasus per hari, dan angka kematian mencapai 1.000 org per hari. Negara sedang bekerja keras dalam penanganan COVID-19. Fasilitas umum sudah dialihfungsikan untuk menampung pasien COVID-19 yang semakin banyak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam kesempatan ini, BEM-BEM di Provinsi Sulawesi Utara mengajak seluruh mahasiswa untuk membaca situasi genting hari ini. Mahasiswa harus berkolaborasi, bahu membahu dan bergotong royong antara seluruh elemen baik mahasiswa, pemerintah, dan organisasi sipil dalam memutuskan mata rantai COVID-19," katanya.
Presma Universitas Teknologi Sulut, Robertino Katopo juga menyampaikan hal senada. Dia mengatakan saat ini masih ada masyarakat yang tidak percaya dengan COVID-19 sehingga mengabaikan protokol kesehatan. Di samping itu, banyak masyarakat yang khawatir mengikuti program vaksin dengan alasan keselamatan.
Menyikapi berbagai persoalan yang terjadi di tengah masyarakat dan bangsa, BEM-BEM di Provinsi Sulawesi Utara menyampaikan sejumlah sikap, yakni:
1. BEM Provinsi Sulawesi Utara mengajak seluruh mahasiswa untuk mendukung Pemerintah dalam percepatan penanganan COVID-19.
2. Mahasiswa harus berperan aktif dalam memutus mata rantai penularan COVID-19 dengan menjalankan protokol kesehatan serta ikut terlibat dalam program vaksinasi.
3. Mengajak mahasiswa untuk berperan aktif meluruskan informasi hoaks dan opini liar terkait penanganan COVID-19 yang dilakukan oleh pemerintah.
4. Mengajak mahasiswa memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa COVID-19 itu nyata terjadi di tengah masyarakat dan program vaksinasi aman untuk diikuti demi kesehatan dan keselamatan masyarakat.
5. Meminta Pemerintah dan lembaga terkait untuk menjaga distribusi obat-obatan dan kebutuhan penanganan COVID-19 untuk mencegah terjadinya kelangkaan dan tingginya harga obat-obatan.
6. Mendesak aparat penegak hukum untuk menindak tegas oknum dan perusahaan yang menimbun obat-obatan dan meresahkan masyarakat.
Konferensi pers secara virtual diikuti oleh Koordinator BEM Nusantara Sulawesi Utara Kurnia F.L Surentu, Presma UNSRIT Tomohon Esatuari Sambel, Presma STMB Bitung Stefani Irene Pilar, Presma Akademi Komunitas Logistik Bitung Humaria Paputungan, dan Presma Universitas Teknologi Sulawesi Utara, Robertino Katopo.
(hri/fjp)