Aksi brutal sekelompok geng motor menyerang polisi membuat publik geram. Para pemuda itu berkata-kata kasar hingga mengeroyok polisi yang hendak membubarkan kerumunan balapan liar.
Peristiwa yang terjadi Kamis (8/7/2021) subuh itu viral di media sosial. Dalam rekaman video yang beredar, terlihat beberapa pemuda mengejar dan menyerang polisi. Dalam potongan video lainnya, terlihat polisi sudah di dalam mobil.
Salah satu pelaku geng motor kemudian menyuruh polisi itu untuk jalan sambil berkata kasar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jalan...! Jalan...!" teriak pemuda itu kepada polisi.
Digulung Polisi
Tidak butuh waktu lama, polisi kemudian menangkap 8 orang anggota geng motor tersebut. Dari 8 orang itu, 3 di antaranya ditetapkan sebagai tersangka.
Ketiganya adalah Michael (26), Gabriella (24), dan Anastasia (21). Ketiganya ada yang berstatus pelajar, freelance dan juru masak.
"Tersangka merupakan warga Depok. Saat melakukan penganiayaan, pelaku dalam keadaan sadar, tidak mau mendengar imbauan kepolisian. Ini perilaku brutal yang tidak bisa ditolerir," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Azis Andriansyah dalam konferensi pers di Polres Jaksel, Jumat (9/7/2021).
Pemuda dan pemudi itu dijerat Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dengan ancaman 8 tahun penjara dan juga dijerat Pasal 212, 214, 207 hingga 316 KUHP karena melawan petugas.
Keterlibatan dua perempuan dalam aksi penyerangan, simak di halaman selanjutnya
Simak Video: Geng Motor yang Keroyok Polisi di Cilandak Ditangkap!
Peran Angels
Dua dari tiga anggota geng motor yang ditetapkan sebagai tersangka penyerangan polisi di Cilandak, Jaksel, berjenis kelamin perempuan. Apa peran keduanya dalam kasus tersebut?
"Perannya sama, pengeroyokan juga. Sudah jadi tersangka," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Azis Andriansyah kepada wartawan di Polres Jaksel, Jumat (9/7/2021).
Dalam kesempatan itu, Kombes Azis juga mewawancarai salah satu tersangka perempuan.
"Ini kamu yang ngata-ngatain polisi ya?" tanya Azis. Pelaku hanya tertunduk tak menjawab.
Alasan Serang Polisi
Sebenarnya apa yang membuat para pelaku berani menyerang polisi?
"Psikologi massa," jawab Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Azis Andriansyah, saat dihubungi detikcom, Jumat (9/7/2021).
Azis memastikan kondisi para pelaku saat menyerang polisi dalam keadaan sadar. Namun, banyaknya kawan pelaku di lokasi kejadian membuat pelaku berani melawan polisi.
"Keadaannya sadar," katanya.
Azis juga mengungkapkan para pelaku menyerang Iptu Suwardi karena tidak terima balapan liar dibubarkan. Para pelaku dan kelompoknya saat itu sedang melakukan balapan liar.
"Mereka tidak mau dibubarkan, tidak mau mendengar imbauan dari kepolisian. Ini perilaku brutal yang tidak bisa ditolerir," katanya.
Para pelaku kini ditahan di Polres Jakarta Selatan. Saat ini polisi masih mengejar satu pelaku lainnya yang masih buron.