Polres Metro Jakarta Selatan menetapkan 3 anggota geng motor sebagai tersangka penyerangan polisi di Cilandak, Jakarta Selatan. Sebenarnya apa yang membuat para pelaku berani menyerang polisi?
"Psikologi massa," jawab Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Azis Andriansyah, saat dihubungi detikcom, Jumat (9/7/2021).
Azis memastikan kondisi para pelaku saat menyerang polisi dalam keadaan sadar. Namun, banyaknya kawan pelaku di lokasi kejadian membuat pelaku berani melawan polisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keadaannya sadar," katanya.
Marah Dibubarkan
Sementara itu, Azis mengatakan para pelaku menyerang Iptu Suwardi karena tidak terima dibubarkan. Para pelaku dan kelompoknya saat itu sedang melakukan balapan liar.
"Mereka tidak mau dibubarkan, tidak mau mendengar imbauan dari kepolisian. Ini perilaku brutal yang tidak bisa ditolerir," katanya.
Saat ditanya apakah para pelaku ini dalam kondisi terpengaruh narkoba, Azis mengatakan pihaknya akan melakukan tes urine terhadap para pelaku terlebih dahulu.
"Ya nanti diteslah (tes urine)," ucapnya.
Lebih lanjut, Azis mengimbau para orang tua pelaku lebih mengawasi anak-anaknya, terutama di masa PPKM darurat ini.
"Kalau orang tuanya nggak bisa ngedidik, (biar) Polres Metro Jaksel yang mendidik," cetusnya.
Simak video 'Geng Motor yang Keroyok Polisi di Cilandak Ditangkap!':
Halaman selanjutnya, simak identitas ketiga pelaku