Corona Indonesia terus mengalami lonjakan hingga mencapai 38 ribuan kasus baru. Namun Koordinator PPKM Darurat, Luhut Binsar Pandjaitan meyakini angka akan melandai jika syarat ini terpenuhi.
Diketahui selama satu pekan terakhir, angka kasus terkonfirmasi Corona terus melonjak. Dimulai Jumat pekan lalu (2/7), sudah ada 25.830 kasus baru corona. Angka itu terus melonjak hingga data Satgas terakhir pada Kamis (8/7) kemarin, kasus mencapai 38.391.
Syarat Agar Corona Indonesia Landai
Ada satu syarat akan kasus Corona Indonesia melandai. Syarat tersebut yaitu mobilitas masyarakat di tingkat daerah diturunkan.
"Hari ini Koordinator PPKM Darurat/Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Luhut) menegaskan kembali pentingnya manajemen mobilitas masyarakat di tingkat daerah," kata Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Dedy Permadi dalam jumpa pers virtual via YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (8/7/2021).
Menurut Luhut, mobilitas warga harus ditekan sampai setengahnya ketimbang saat ini. Jika mobilitas berkurang, penularan juga akan berkurang hingga angka kasus baru bakal turun.
"Apabila dilakukan dengan serius, dengan menurunkan mobilitas sampai dengan 50%, maka kemungkinan kita akan melihat kasus melandai, menurun di pertengahan minggu depan," kata Dedy.
Diketahui saat ini mobilitas masyarakat masih belum menurun meski angka kasus terus meroket. Bahkan penurunannya belum turun hingga level setengahnya.
"Berbagai indikator dan data mobilitas penduduk belum menunjukkan penurunan sebanyak 50%, angka yang harus kita capai," ujar Dedy.
Daerah 'Hitam' Corona Indonesia Masih Banyak
Luhut juga menyebut Jawa Timur dan Bali belum mengalami penurunan mobilitas signifikan meski PPKM darurat sudah diberlakukan. Bahkan menurutnya, masih banyak zona 'hitam'.
"Sampai tanggal 6 Juli, kita lihat kabupaten/kota yang berwarna hitam masih banyak di Jawa Timur dan Bali. Penurunan mobilitasnya belum signifikan. Ini perlu mendapatkan perhatian lebih ketat, kuncinya pengetatan," kata Luhut saat rapat koordinasi implementasi PPKM darurat di Jatim dan Bali secara virtual, melalui siaran pers, Rabu (7/7/2021).
Untuk menurunkan lonjakan kasus, Indonesia membutuhan penurunan mobilitas batas minimal 30%, meski angka idealnya minimal 50%.
"Ini berkali-kali saya katakan, 30% itu batas minimum. Kita mau sebenarnya penurunannya itu 30%-50%, ya paling tidak 40%. Baru itu akan menjadi membaik," katanya.
Menurut Luhut, Jatim dan Bali jadi daerah dengan penurunan mobilitas paling rendah dibanding provinsi lainnya. Pihaknya meminta ada upaya lebih keras untuk menurunkan mobilitas, salah satunya dengan menekan aktifitas masyarakat pada malam hari.
Di Bali, penertiban dari aparat juga harus ditegaskan. Diketahui penggunaan masker yang rendah dan aktivitas malam hari di pulau dewata banyak dilakukan oleh wisatawan.
Corona Indonesia di 31 Provinsi Meningkat
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan ada 31 provinsi yang persentase kasus aktif corona-nya meningkat.
Sementara untuk kasus kesembuhan, 29 provinsi mengalami penurunan. Lalu 9 provinsi mengalami kenaikan angka kematian.
Terkait testing, Wiku menyampaikan kabar baik bahwa sudah melampaui target WHO. Per minggu, sudaha 252,78% testing dari standar WHO.
"Saya juga akan menyampaikan beberapa kabar baik. Pada minggu ini testing atau jumlah pemeriksaan per 1.000 penduduk per minggu di Indonesia mencapai 252,78% dari standar WHO. Dengan PCR 380.480 atau 52%, antigen 363.399 atau 48%. Angka ini menunjukkan bahwa upaya testing terus mengalami peningkatan. Namun yang perlu diingat adalah pemeriksaan ini harus terus diupayakan secara merata di seluruh provinsi di Indonesia," katanya.
Simak juga Video: Blak-blakan Suryo Pratomo, 7 Kunci Damai dengan Corona
(izt/dhn)