Polisi sedang menyelidiki tindak pidana terkait Plaza Kenari Mas yang tetap beroperasi hingga membuat kerumunan warga di bagian depan area mal tersebut. Padahal dalam aturan PPKM darurat tempat tersebut harus tutup.
"Itu lokasi Mal Kenari tetap buka, padahal bukan kritikal dan esensial, harus tutup. Dan itu masyarakat ada berkerumun di depannya," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Hengky Haryadi saat dihubungi detikcom, Selasa (6/7/2021).
Menurut Hengky, pihaknya telah menutup tempat tersebut pada Senin (5/7). Bukan hanya itu, pengelola Plaza Kenari Mas pun telah diperiksa polisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini sudah disegel dan saat ini dalam pemeriksaan Satreskrim Polres Metro Jakarta Pusat. Sedang kita periksa memenuhi unsur delik atau tidak," ujar Hengky.
Hengky belum membeberkan ada atau tidaknya pelanggaran pidana dalam peristiwa tersebut. Dia menyayangkan pihak pengelola mal yang tetap nekat beroperasi dan melanggar ketentuan PPKM darurat.
Tindakan itu pada akhirnya memicu kerumunan warga sekitar yang berdatangan ke lokasi. Menurut Hengky, kerumunan tersebut bisa berpotensi membuat adanya klaster baru dalam penyebaran virus Corona.
Untuk itu, pihaknya harus bertindak tegas dengan segera membubarkan kerumunan warga. Setelah beberapa kali diimbau membubarkan diri tapi para warga bergeming, petugas pun membubarkan kerumunan tersebut dengan menggunakan water cannon.
"Di depan itu karena masih pada buka, banyak kerumunan, yang sudah diimbau berkali-kali, tapi tetap nggak mau bubar. Yang paling depan itu ada mobil Raisa (Pengurai Massa) kita imbau tidak bubar-bubar. Makanya kita semprot tapi tidak kena orangnya, sekitarnya aja. Itu supaya bubar aja," terang Hengky.
Aksi petugas membubarkan kerumunan warga menggunakan water cannon tersebut beredar di media sosial. Terlihat satu water cannon menembakkan air ke arah sekitar lokasi depan Plaza Kenari untuk bisa membubarkan kerumunan warga.
"Apabila kerumunan itu tidak dibubarkan, nanti dibawa ke rumah, nanti jadi klaster keluarga. Jadi ya memang diskresi kita intinya agar tidak ada kerumunan," pungkas Hengki.
Lihat juga video 'Polisi Tangkap Perekam Video Viral Warga Berkerumun di Gereja!':