Dua hari terakhir masyarakat dibuat heboh soal pengakuan perempuan yang mengaku ditawari menjadi master of ceremony (MC) di acara arisan sosialita yang menyelipkan ritual penumbalan manusia. Tidak sedikit warga yang skeptis dan menuding pembuat video hanya cari perhatian semata.
Pembuat video bernama Ramadhinisari pun angkat suara menjawab tudingan tersebut. Dia mengaku tidak bisa melarang warga yang menganggapnya hanya mencari perhatian atau panjat sosial (pansos) saja.
"Ya namanya opini publik ya kita kan nggak bisa menahan netizen untuk gimana-gimana. Cuman nggak apa-apa sih maksudnya itu opini mereka masing-masing aja," kata Ramadhinisari saat dihubungi detikcom, Kamis (1/7/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ramadhinisari mengaku apa yang disampaikan dalam video TikTok-nya itu memang pernah dia alami. Bukti-bukti percakapan dari klien yang menawarkannya pekerjaan di acara arisan tumbal tersebut pun masih disimpannya hingga saat ini.
Lebih lanjut dia mengatakan tidak menerima tawaran pekerjaan tersebut. Komunikasinya dengan calon kliennya tersebut pun terhenti di awal Juni lalu.
Hingga kini, dia pun tidak mengetahui kebenaran dari upacara ritual penumbalan di acara arisan sosialita tersebut. Pilihannya untuk mengangkat tawaran pekerjaan 'aneh' itu di media sosial pun diakui Ramadhinisari bukan tanpa alasan.
"Aku nggak tau sesungguhnya seperti apa tapi yang jelas maksud aku untuk speak up ini bukan untuk bikin heboh atau bikin rusuh atau gimana. Cuman biar temen-temen yang satu profesi lebih aware aja takutnya ada yang ditawarin hal-hal kaya gitu lagi," katanya.
Pihak kepolisian lewat Polsek Kebayoran Lama diketahui tengah menyelidiki informasi viral tersebut. Ramadhinisari sendiri mengaku siap memberikan keterangan dan bukti-bukti kepada polisi jika dibutuhkan.
"Jadi ya nggak apa-apa sih kalau sampai gitu (dimintai keterangan polisi). Aku cerita sesuai dengan nyatanya aja mungkin kalau pihak kepolisian mengusut kalaupun itu oknum berarti kalau sampai ketahuan kan bagus juga ya. Jadi nggak ada temen-temen lagi yang kena penipuannya," pungkas Ramadhinisari.
Kasus ini bermula dari video yang tengah viral di media sosial. Pasalnya, dalam video itu memuat pengakuan seorang perempuan perihal adanya acara arisan sosialita yang menyelipkan ritual penumbalan manusia.
Dalam video viral itu, awalnya memuat keterangan seorang perempuan yang mengaku ditawari menjadi master of ceremony (MC) dalam acara arisan sosialita tersebut. Acara itu disebut bakal dilaksanakan di daerah Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Sosok perempuan dalam video itu menjelaskan dia ditawari bayaran Rp 10 juta per jam jika bersedia memandu acara tersebut sendiri. Meski sempat tergiur, perempuan tersebut menyebut ada kejanggalan dalam rangkaian acara tersebut.
Masih dalam keterangan video viral tersebut, perempuan itu mengatakan akan ada pria berusia muda atau disebut 'berondong' yang akan digantung di acara tersebut. Perempuan itu juga menyelipkan tangkapan layar percakapannya dengan pihak yang mengajaknya menjadi MC.
"Nah si klien aku mulai jelasin rangkaian acaranya. Nanti si berondongnya mulai merangkak dan digantung. Hah, ini acara apa sih?," kata perempuan dalam video viral seperti dilihat detikcom, Rabu (30/6).
Simak Video "Geger Acara Sosialita dengan Ritual Tumbal Berondong, Polisi Turun Tangan"
[Gambas:Video 20detik]
(ygs/lir)