Indonesia kembali menerima kedatangan vaksin COVID-19. Ada hampir 1 juta vaksin Astrazeneca yang tiba pada sore ini.
Kedatangan vaksin tahap ke-19 ini disiarkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (1/7/2021). Vaksin itu diturunkan dari pesawat oleh sejumlah petugas. Vaksin itu selanjutnya dibawa ke tempat penyimpanan.
"Kita kembali menyambut kedatangan 998.400 dosis vaksin yang diproduksi Astrazeneca yang merupakan sumbangan pemerintah Jepang. Ini merupakan hasil kerja sama bilateral Indonesia-Jepang," kata jubir penanganan COVID-19, dr Reisa Broto Asmoro.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terima kasih kepada pemerintah dan Jepang yang selalu menjadi sahabat dan membantu dalam suka maupun duka," ujar Broto.
Reisa kemudian mengungkap total vaksin Astrazeneca yang dimiliki Indonesia. Sedangkan total vaksin semua merek yang dimiliki Indonesia hampir 100 juta dosis.
"Kedatangan 998.400 dosis vaksin jadi produksi Astrazeneca ini menambah total vaksin Astrazeneca yang dimiliki Indonesia menjadi 9.226.800 dosis, sedangkan total dosis dari semua merek adalah 99.226.800 vaksin jadi hampir 100 juta dosis," ujar Reisa.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya meminta semua pihak turut membantu proses vaksinasi ke masyarakat. Jokowi menegaskan pada Agustus mendatang dia menargetkan 2 juta vaksin sehari tanpa tawar-menawar.
"Target mulai Juli 1 juta per hari, harus, karena kemarin-kemarin kita masih 200-300 ribu per hari. Sekarang tak ada tawar-menawar, 1 juta harus, Agustus 2 juta, harus," tegas Jokowi saat membuka Munas Kadin, Rabu (30/6/2021).
Jokowi mengatakan, jika ekonomi Indonesia mau bangkit, salah satunya dengan vaksinasi. Dia juga memamerkan capaian Indonesia, yang saat ini berada di ranking ke-11 untuk vaksinasi dari 215 negara yang terkena COVID-19.
"Karena kunci pemulihan ekonomi urusan COVID harus bisa kita selesaikan," katanya.
"Dan kita kalau lihat dunia, 215 negara lebih yang terkena COVID, untuk urusan vaksinasi, Indonesia di urutan ke-11, cukup baik, urutan ke-11, dan saya yakin di Juli-Agustus akan naik. Nggak tahu naik ke ranking berapa, tapi pasti naik karena target 1 juta dan 2 juta sudah berkali-kali saya sampaikan," katanya.
Simak Video: Menkes Budi: Vaksin Saja Tidak Cukup Lawan Pandemi