Jakarta -
Virus Corona mengganas di Jakarta. Varian Delta muncul, anak-anak banyak yang terjangkit COVID-19. Berikut data keganasan Corona di Jakarta.
Data berikut ini diperoleh detikcom pada Rabu (30/6), berasal dari paparan resmi Pemprov DKI berjudul 'Situasi Penanganan Pandemi COVID-19 di Jakarta'. Data itu dipaparkan Gubernur Anies Baswedan saat mengikuti rapat koordinasi PPKM darurat yang dipimpin Menko Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan pada Selasa (29/6).
I. BOR Corona
Bed occupancy ratio (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan Corona terdata mengalami peningkatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BOR Isolasi
Tempat tidur isolasi di 140 RS
Total: 10.448 tempat tidur
Terisi: 9.787 tempat tidur
BOR: 94%
 Paparan Pemprov DKI dalam Rakor bersama Menko Marves Luhut Pandjaitan, 29 Juni 2021. (Dok Istimewa) |
BOR ICU
Total: 1.263 tempat tidur
Terisi: 1.164 tempat tidur
BOR: 92%
 Paparan Pemprov DKI dalam Rakor bersama Menko Marves Luhut Pandjaitan, 29 Juni 2021. (Dok Istimewa) |
Laju BOR: Naik 43% sepekan (Fasilitas Isolasi Rusun Nagrak, Ragunan, dan TMII)
 Paparan Pemprov DKI dalam Rakor bersama Menko Marves Luhut Pandjaitan, 29 Juni 2021. (Dok Istimewa) |
II. Jumlah Kasus Aktif Membubung Tinggi
Naik 230 persen ketimbang puncak gelombang pertama pada Februari 2021. Tren kenaikan cenderung cepat. Tiap delapan hari, kasus aktif naik dua kali lipat.
Berikut data penambahan kasus aktif Corona di DKI sejak 15 Juni:
- 15 Juni: kasus aktif 19.244 (148 penambahan kasus aktif)
- 16 Juni: kasus aktif 20.311 (1.067 penambahan kasus aktif)
- 17 Juni: kasus aktif 22.338 (2.027 penambahan kasus aktif)
- 18 Juni: kasus aktif 24.511 (2.173 penambahan kasus aktif)
- 19 Juni: kasus aktif 27.112 (2.601 penambahan kasus aktif)
- 20 Juni: kasus aktif 30.142 (3.030 penambahan kasus aktif)
- 21 Juni: kasus aktif 32.060 (1.918 penambahan kasus aktif)
- 22 Juni: kasus aktif 32.191 (131 penambahan kasus aktif)
- 23 Juni: kasus aktif 35.705 (3.514 penambahan kasus aktif)
- 24 Juni: kasus aktif 40.637 (4.932 penambahan kasus aktif)
- 25 Juni: kasus aktif 44.931 (4.294 penambahan kasus aktif)
- 26 Juni: kasus aktif 51.434 (6.503 penambahan kasus aktif)
- 27 Juni: kasus aktif 57.295 (5.861 penambahan kasus aktif)
- 28 Juni: kasus aktif 62.126 (4.831 penambahan kasus aktif)
Diprediksi, kasus ini bakal terus naik sampai 100 ribu kasus aktif di Jakarta pada 8-13 Juli 2021. Itu harus dicegah. Langkah-langkah PPKM darurat harus diambil.
 Paparan Pemprov DKI dalam Rakor bersama Menko Marves Luhut Pandjaitan, 29 Juni 2021. (Dok Istimewa) |
Selanjutnya, anak-anak banyak kena COVID-19, varian Delta mendominasi:
Simak video 'Jakarta Tertinggi! Ini Sebaran Kasus Baru COVID-19 di RI':
[Gambas:Video 20detik]
III. Anak-anak Kena COVID-19
Kini, sudah banyak anak-anak yang terjangkit virus Corona. Berikut data yang dipaparkan pada 29 Juni:
0-5 tahun: 29 orang
6-18 tahun: 26 orang
19-59 tahun: 71 orang
60 ke atas: 2 orang.
 Paparan Pemprov DKI dalam Rakor bersama Menko Marves Luhut Pandjaitan, 29 Juni 2021. (Dok Istimewa) Foto: Paparan Pemprov DKI dalam Rakor bersama Menko Marves Luhut Pandjaitan, 29 Juni 2021. (Dok Istimewa) |
Berdasarkan data yang disampaikan Dinas Kesehatan DKI, per Rabu (30/6), ada 7.680 kasus aktif COVID-19 baru di Jakarta. Sebanyak 12 persen di antaranya adalah anak-anak di bawah usia 18 tahun. Berikut adalah rincian yang disampaikan Pemprov DKI:
7.680 kasus aktif baru (12% di antaranya anak-anak)
Rincian:
Usia 0-5 tahun: 252 kasus
Usia 6-18 tahun: 695 kasus
19-59 tahun: 6.006 kasus
60 tahun ke atas: 727
IV. Varian Delta Mendominasi: 87%
Ada 128 kasus varian baru di Jakarta, termasuk variant of concern (VoC) atau varian yang menjadi perhatian, yakni varian Delta. Varian yang semula disebut varian India itu lebih cepat menular dan mematikan. Varian Delta mendominasi sampai 87 persen.
 Paparan Pemprov DKI dalam Rakor bersama Menko Marves Luhut Pandjaitan, 29 Juni 2021. (Dok Istimewa) |
V. Skenario
Pemprov DKI menyiapkan skenario untuk menghindari terwujudnya prediksi suram 100 ribu kasus aktif. Ada enam langkah antisipasi:
1. RS kelas A dikhususkan sepenuhnya untuk ICU COVID-19
2. RSDC Wisma Atlet dikhususkan untuk penanganan pasien dengan gejala sedang-berat
3. Rusun diubah menjadi fasilitas isolasi terkendali untuk pasien dengan gejala ringan
4. Mengubah stadion indoor dan gedung-gedung konvensi besar menjadi rumah sakit darurat penanganan kasus darurat kritis, diusulkan untuk dalam satu manajemen RSDC Wisma Atlet
5. Memastikan kebutuhan tenaga kesehatan terpenuhi termasuk penambahan tenaga kesehatan dari luar DKI Jakarta
6. Memastikan ketersediaan oksigen, APD, alat kesehatan, dan obat-obatan.
DKI butuh dukungan dari pusat dalam empat hal ini:
1. Pengetatan mobilitas penduduk
2. Tambahan tenaga kesehatan
3. Pembiayaan rapid antigen positif gejala sedang dan kritis
4. Komunikasi publik soal vaksin.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini