Data keterisian tempat tidur di rumah sakit (RS) rujukan COVID-19 Jakarta kembali diperbarui. Keterisian tempat tidur isolasi di Jakarta saat ini mencapai 94 persen.
Berdasarkan data yang diterima detikcom, tempat tidur isolasi di 140 rumah sakit yang menangani kasus COVID-19 terisi sebesar 9.787 atau 94 persen. Total ada 10.448 tempat tidur untuk pasien menjalani isolasi di rumah sakit.
Selain itu, jumlah tempat tidur ICU yang telah terpakai melonjak hingga 92 persen atau 1.164. Total ada 1.263 tempat tidur ICU untuk pasien COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemprov DKI juga melaporkan kapasitas tempat tidur isolasi dan ICU terus ditingkatkan dibandingkan penangan COVID-19 pada 2020. Apabila kapasitas tidak dinaikkan, sebutnya, rumah sakit akan kolaps pada 16 Juni 2021.
Sebelumnya diberitakan, Pemprov DKI Jakarta menyiapkan sejumlah skenario untuk mengantisipasi gelombang kedua pandemi Corona. Jika tak segera diperketat, kasus aktif Corona di Jakarta bisa menembus 100 ribu pada 8 Juli mendatang.
"Bila tidak dilakukan pengetatan segera, 100 ribu kasus aktif di Jakarta akan tercapai antara tanggal 8-13 Juli 2021," demikian isi dari dokumen yang diterima detikcom, Rabu (30/6/2021).
Dokumen ini dijabarkan Anies dalam rakor PPKM darurat yang dipimpin oleh Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada Selasa (29/6/2021). Poin-poin itu tercantum dalam slide resmi Pemprov DKI Jakarta yang berjudul 'Situasi Penanganan Pandemi COVID-19 DKI Jakarta'.
Dalam dokumen tersebut dipaparkan enam poin skenario DKI untuk mengantisipasi lonjakan kasus itu. Salah satunya khusus rumah sakit kelas A di Jakarta akan dikhususkan untuk ICU COVID-19.
Adapun RSDC Wisma Atlet dikhususkan untuk penanganan pasien dengan gejala sedang hingga berat. Lalu rumah susun akan diubah menjadi fasilitas isolasi terkendali untuk pasien dengan gejala ringan.
(aik/aik)