Aksi Heroik Seorang Sopir Selamatkan Korban Lain Saat KMP Yunicee Karam

KMP Yunicee mengalami pecah lambung dan tenggelam di perairan Gilimanuk, Selat Bali, saat sedang antre untuk bersandar di Pelabuhan ASDP Gilimanuk. — Momen evakuasi korban kecelakaan KMP Yunicee. (Ardian Fanani/detikcom)

Jakarta -

Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunicee mengalami kecelakaan di perairan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali. Di balik musibah itu, ada aksi heroik dari seorang sopir yang juga korban kecelakaan menyelamatkan korban lainnya saat kapal tenggelam.

Sopir itu bernama Usnadi, warga Desa Pulukan, Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Bali. Dia awalnya menyelamatkan seorang anak yatim-piatu yang masih duduk di kelas 5 SD bernama Aurel (11).

"Memang itu kemarin ada anak kecil salah satu korban dari kapal tenggelam. Ia ditemukan bersama dengan sembilan orang yang kemarin dievakuasi ke Puskesmas Gilimanuk," kata Dandim 1617/Jembrana Letkol Inf Hasrifuddin Haruna saat dihubungi detikcom, Rabu (30/6/2021) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari sembilan orang yang dievakuasi itu pascatenggelamnya kapal kan ada enam orang jenazah dan tiga orang selamat, satu di antara yang selamat itu ada anak tersebut," tambahnya.

Hasrifuddin menjelaskan, saat kapal hendak karam, Usnadi melompat ke laut. Menurutnya, Usnadi bisa berenang di laut karena memakai pelampung. Saat berenang untuk menyelamatkan diri, Usnadi mendengar suara anak kecil meminta tolong.

"Anak itu akhirnya dirangkul sama dia, pelampung dia (si anak) diikatkan sama pelampungnya si bapak itu," ucapnya.

Saat berenang bersama anak itu, Usnadi kembali menemukan seorang yang juga korban kecelakaan di tengah laut. Hasrifuddin menyebut Usnadi lalu menyelamatkan korban yang telah mengalami kelelahan karena terombang-ambing di lautan.

"Nah jadi dua orang yang dia tolong itu dia ikatkan sama pelampungnya dan bertahan akhirnya diselamatkan oleh nelayan. Nah itulah yang dibawa ke Gilimanuk, ke Puskesmas," ujarnya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya:

Sesampai di Puskesmas Gilimanuk, satu orang korban yang mengalami kelelahan diberikan pertolongan oleh dokter. Sedangkan Aurel dan Usnadi tidak mengalami permasalahan kesehatan.

Hasrifuddin mengatakan awalnya Aurel berada di atas kapal bersama kakek, neneknya, paman, dan keluarga lainnya. Namun sayangnya, nenek dari Aurel menjadi salah satu korban yang ditemukan meninggal dunia. Sementara kakek, paman, dan saudaranya yang lain belum ada kabar sampai sekarang.

Hingga kini, tim evakuasi masih mencari 11 orang yang belum ditemukan. Hasrifuddin menyebut Aurel sudah bersama keluarganya di tempat tinggalnya di Kelurahan Loloan Timur, karena sudah dijemput oleh bibinya di Puskesmas Gilimanuk.

"Ya sudah kembali, sudah dijemput oleh bibinya, tantenya di Loloan Timur, Jembrana," katanya.

Sementara itu, Hasrifuddin belum mengetahui dalam rangka apa anak dan keluarganya tersebut datang dari Pulau Jawa. Namun ada dugaan bahwa mereka ke Pulau Jawa dalam rangka kumpul keluarga lainnya di Banyuwangi.

"Kalau dalam rangkanya (dari Jawa) saya kurang tahu ya, kemungkinan habis kumpul dengan keluarganya di Banyuwangi. Jadi perjalanan pulanglah dari Jawa kembali ke alamat tinggalnya di sini di Loloan (Timur)," ucapnya.

Seperti diketahui, KMP Yunicee tenggelam di Selat Bali pada Selasa (29/6) sekitar pukul 19.20 Wita. Kapal itu terbalik dan tenggelam saat hendak bersandar di Pelabuhan Gilimanuk.

Ada 39 korban yang telah dievakuasi dari kecelakaan tersebut. Sebanyak tujuh orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

Halaman 1 2

Selanjutnya

Simak Video "Suasana Pencarian Korban KMP Yunicee di Perairan Gilimanuk"
[Gambas:Video 20detik]