Dua korban meninggal dunia akibat kecelakaan KMP Yunicee, Alifiah Putri Sugiarti (19) dan adiknya, Bagas Putra Sugiarto (17), dimakamkan di Denpasar, Bali, sore tadi. Teman sekolah Alifiah menceritakan momen-momen kebersamaan dengan korban.
Pantauan detikcom, jenazah Alifiah dan Bagas dimakamkan di TPU Kampung Bugis, Banjar Suwung Batan Kendal, Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, pukul 16.15 Wita. Saat pemakaman, ayah dan ibu korban tak kuasa menyembunyikan kesedihan.
Jenazah kedua korban dibawa dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jembrana dengan mobil ambulans yang berbeda. Dari RSUD Jembrana, kedua jenazah langsung dibawa ke TPU Kampung Bugis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum dimakamkan, jenazah kedua korban lebih dulu dimandikan. Momen sedih pun tak dapat disembunyikan. Teman sekolah Alifiah, yang menghadiri proses pemakaman, juga tak kuasa menahan tangis.
Usai dimandikan, pemakaman dimulai. Jenazah sang kakak, Alifiah, dimakamkan terlebih dahulu. Barulah kemudian jenazah adiknya, Bagas, yang dimakamkan.
Sepupu kedua korban, Sibro Ali, mengaku mendengar kabar kedua korban meninggal dunia pada subuh hari ini, sekitar pukul 04.00 Wita. Saat kejadian, kedua korban bersama orang tuanya menumpangi KMP Yunicee dari Jember, Jawa Timur, ke Bali. Ada juga seorang sopir yang ikut bersama mereka.
Namun nahas, KMP Yunicee tenggelam. Kedua korban tidak selamat dan sopir yang ikut bersama mereka belum ditemukan. Kedua orang tua korban berhasil selamat.
"(Paman saya) pastinya syok ya, karena keduanya (anak) langsung pergi begitu. Ya pokoknya begitulah, susah jelasin. (Kedua korban) memang bersaudara," kata Sibro Ali.
![]() |
Teman akrab sekolah Alifiah sedari SMP, Diana Sintya Sari, turut menghadiri proses pemakaman. Sintya mendengar teman akrabnya meninggal dari ibunya.
"Dapat kabarnya ini dari mama saya, ibu saya. (Ibu bilang) kok ada nama Alifiah (di daftar korban KMP Yunicee. (Saya) langsung kontak teman-teman, dan beneran Alifia sudah ndak ada," ungkap Sintya.
Sintya juga tak bisa menyembunyikan kesedihannya. Dia sempat menceritakan momen-momen bersama Alifiah.
"Kalau pulang sekolah saya sering diajak jalan-jalan sama dia. (Sekolah) di SMK Harapan, Sesetan, sudah lulus. Baru lulus ini, belum dapat ijazah, tapi dia sudah meninggal, nggak menyangka," cerita Sintya.
(zak/zak)