Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunicee tenggelam di Selat Bali, tepatnya di kawasan perairan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali. Sebanyak 39 korban dalam kecelakaan itu telah dievakuasi, 7 di antaranya ditemukan meninggal dunia.
"Ada tujuh orang yang kita temukan dalam kondisi meninggal," kata Kapolda Bali Irjen Putu Jayan Danu, Rabu (30/6/2021)
Dia mengatakan tim evakuasi sudah bisa mengidentifikasi seluruh korban meninggal tersebut, baik dari nama, alamat rumah, maupun keluarganya. Para korban yang meninggal itu sudah diserahkan kepada keluarga masing-masing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari ketujuh itu, kami tim DVI (Polda Bali) juga sudah menyerahkan kepada keluarga karena datanya lengkap sesuai dengan alamat yang bersangkutan," ucapnya.
Baca juga: KNKT Juga Investigasi Kelaikan KMP Yunicee |
Berikut data 7 korban tersebut:
1. Abdul Koyun, (L) umur 54 tahun asal Kota Purwodadi, Jawa Tengah.
2. Ariana Niken (P) umur 23 tahun asal Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
3. Diah Ari Meiyana (P) umur 39 tahun asal Kabupaten Karangasem, Bali.
4. Sri Rahayu (P) umur 66 tahun asal Kabupaten Jembrana, Bali.
5. Alifiah Putri Sugiarti (P) umur 19 tahun beralamat di Kota Denpasar, Bali.
6. Bunga Cinta Ramadhani (P) umur 14 tahun beralamat di Kabupaten Karangasem, Bali
7. Bagas Putra Sugiarto (L) umur 17 tahun alamat di Kota Denpasar, Bali.
TNI AL Tentukan Titik Koordinat
KMP Yunicee mengalami kecelakaan di Selat Bali. Pihak TNI Angkatan Laut (AL) telah menentukan titik koordinat tenggelamnya kapal tersebut.
"Tenggelamnya KMP Yunicee di perairan Selat Bali diperkirakan pada koordinat 8Β° 10'26,56''S-114Β°25'4218''T," kata Komandan Lanal Denpasar Kolonel Laut (P) I Komang Teguh Ardana dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Rabu (30/6/2021).
KMP Yunicee tenggelam saat akan sandar setelah melaksanakan penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, ke Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali. Kapal yang memiliki panjang 56,5 meter dan lebar 8,6 meter ini dinakhodai Indra Saputra dengan 15 ABK lainnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya:
Lihat Video: Satu Keluarga Jadi Korban KMP Yunicee, 4 Masih Hilang
Kapal tersebut juga membawa penumpang sesuai manifes sebanyak 41 orang. Selain penumpang orang, KMP Yunicee saat itu mengangkut kendaraan roda dua dan empat dengan total 40 unit.
Menurut Teguh Ardana, TNI AL terus menambah dukungan personel untuk bergabung bersama-sama tim SAR guna mencari dan mengevakuasi korban tenggelamnya KMP Yunicee. Pihaknya pun telah mengerahkan personel gabungan dari Lanal Denpasar, Posal Gilimanuk, dan Posal Pengambengan sebanyak 17 orang guna melakukan pencarian korban yang tenggelam.
Bukan hanya Lanal Denpasar, Komandan Lanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Eros Wasis juga mengerahkan KAL Rajekwesi beserta 15 personel untuk membantu proses evakuasi. KRI Rigel-933 dan KRI Soputan-923, yang telah berada di lokasi sejak kemarin, berhasil menemukan satu unit life craft milik KMP Yunicee tanpa penumpang dan tetap melanjutkan pencarian korban.
"Pagi ini ditemukan lagi satu korban dalam keadaan meninggal, dengan identitas belum jelas. Sehingga total data korban yang berhasil dievakuasi sebanyak 47 orang. Sebanyak 40 dalam keadaan selamat dan yang lainnya 7 orang meninggal," terangnya.
Para korban tersebut telah dievakuasi ke Pelabuhan Ketapang sebanyak 37 orang dalam keadaan selamat. Korban yang dievakuasi ke Pelabuhan Gilimanuk ada sebanyak 10 orang dengan rincian 3 selamat dan 7 orang meninggal.
Baharkam Polri Kerahkan Robot Penyelam
Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Polri bakal mengirimkan berbagai peralatan guna mencari letak posisi KMP Yunicee yang karam pada Selasa (29/6) kemarin di Selat Bali, termasuk robot penyelam.
"Kami akan segera mengirimkan tim dari Direktorat Pol Air Baharkam Polri dengan peralatan-peralatan, termasuk robot penyelam, untuk menentukan atau mencari letak posisi kapal yang tenggelam tersebut," kata Kabaharkam Mabes Polri Komjen Arief Sulisyanto dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Rabu (30/6).
Arief mengatakan, menurut informasi, kapal sudah terbawa arus sehingga perlu mengetahui posisinya agar bisa melakukan upaya pencarian secara intensif lagi terhadap korban yang belum ditemukan.
"Jika nanti posisi kapal sudah diketahui pasti, akan diterjunkan penyelam dari Polri maupun Basarnas untuk melakukan pencarian di dalam kapal, apakah ada korban yang tersangkut atau tidak," ungkap Arief.
"Semoga angin tidak kencang dan ombak tidak besar sehingga upaya pencarian lebih mudah dilaksanakan. Sementara itu, dari benda-benda yang ditemukan, sebarannya sudah sampai wilayah Melaya atau sekitar 4 mil dari titik terakhir kapal itu tenggelam," kata dia.
Arif menegaskan pencarian korban akan terus dilakukan dengan maksimal. Adapun korban yang telah diselamatkan sebanyak 39 orang dan yang meninggal sebanyak 7 orang.
"Kapolda Bali agar fokus untuk upaya pencarian korban yang tersisa karena masih ada beberapa korban yang belum ditemukan dan masih belum diketahui pasti jumlahnya," pintanya.