Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menegaskan pentingnya keluarga tangguh bencana (Katana). Direktur Kesiapsiagaan BNPB, Eni Supartini, mengungkapkan Katana diperlukan dalam rangka mengurangi jumlah korban akibat suatu bencana.
"Di tahun 2018 kemarin banyak sekali kejadian bencana, banyak yang jadi korban. Masyarakat banyak yang terdampak. Di akhir tahun 2019, kita belum selesai untuk proses pemulihannya sudah dihantam pandemi COVID-19," terang Eni dalam seminar nasional Membangun Ketangguhan Keluarga: Membentuk Inisiatif dan Dukungan Kesehatan Jiwa, Selasa (29/6/2021).
Di sisi lain, Eni juga menegaskan, kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, baik bencana alam maupun non-alam, belum menjadi perilaku atau kebiasaan bagi masyarakat. Oleh karena itu, lanjut dia, diperlukan dukungan edukasi sedini mungkin dalam mempersiapkan kesiapsiagaan tersebut.
"Satu-satunya yang paling awal itu pasti ada di dalam keluarga sehingga peran anggota keluarga perlu mendapatkan tambahan pengetahuan apa itu kesiapsiagaan," terangnya.
Lebih jauh, Eni memaparkan dalam mempersiapkan Katana ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama adalah berpengetahuan. Menurutnya, keluarga harus diberikan pengetahuan mengenai ancaman dan risiko dari bencana, serta cara menghindari dan mencegahnya.
Kedua adalah sadar. Dalam hal ini, kata Eni, keluarga harus menyadari mengenai tempat tinggal yang rawan bencana sehingga perlu melakukan penyesuaian, seperti membangun rumah tahan gempa dan semacamnya.
Sementara yang terakhir adalah tangguh bencana. Eni mengatakan keluarga diharuskan untuk bersiap sedia dalam menghadapi bencana sehingga mampu menghindar dan cepat melewati masa pemulihan dari dampak bencana.
(akn/ega)