Megawati: Dulu Bung Karno Seperti Ingin Ditiadakan dari Sejarah

Megawati: Dulu Bung Karno Seperti Ingin Ditiadakan dari Sejarah

Eva Safitri - detikNews
Selasa, 29 Jun 2021 17:46 WIB
Presiden Republik Indonesia ke-5 itu mengatakan Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi merupakan orang yang memiliki inisiatif tinggi.
Megawati Soekarnoputri (Foto: Istimewa)
Jakarta -

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meminta semua anak muda menanamkan semangat yang gigih. Dia lantas mencontohkan sikap Bung Karno yang pemikirannya selalu melewati zaman.

"Tolong diingat anak muda harus punya fighting spirit, tanpa fighting spirit, maka kita tidak akan menjadi bangsa yang besar. Dulu karena persoalan politik nama Bung Karno sepertinya ingin ditiadakan dalam sejarah bangsa kita," kata Megawati dalam webinar yang disiarkan YouTube Megawati Institute, Selasa (29/6/2021).

"Tapi yang saya lihat karena apa yang beliau pelajarkan dari ide pemikirannya itu sangat sudah melewati zamannya kalau saya bilang begini, nanti orang bilang tentu saja Bu Mega anaknya Bung Karno. Saya emang putrinya Bung Karno, tapi saya juga pengikut pikiran beliau atau yang disebut ajaran dari Bung Karno," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Megawati juga mengingatkan supaya anak muda tak kehilangan jati diri. Salah satu caranya, tidak melupakan sejarah. Megawati lantas menyayangkan adanya upaya penghapusan sejarah Bung Karno di era kemerdekaan.

"Kan menurut saya sangat logik dan realistis melati zamannya, saya mengatakan bahwa salah satu yang terpenting bagi anak muda jangan lupa jati diri kalian. Jati diri kalian itu sebetulnya gampang, jangan lupa sejarah bangsa, banyak kita mungkin bukan kesalahan kalian, tapi karena ada bagian dari perjalanan sejarah kita sepertinya akan dipupus. Seperti tidak ada perjuangan sebelum masa kemerdekaan sampai merdeka dan itu dibunyikan Bung Karno didampingi Bung Hatta ketika disebut proklamasi," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Hal itu pulalah yang disebut Megawati menjadi alasan dirinya selalu memekikkan salam 'merdeka' ketika berpidato. Menurutnya, itu bertujuan mengingatkan fighting spirit anak muda.

"Makanya tadi saya bilang saya selalu kalau mau pidato itu bilang merdeka, kalau saya kampanye itu sudah tahu kalau saya bilang 'merdeka'. Bukan 'hayo kita sama-sama mengucapkan kata merdeka', lalu kalian jawab 'merdeka', aduh itu saya jengkelnya luar biasa, tidak ada fighting spirit, yang diutamakan adalah fighting spirit supaya kita dapat menolong anak Indonesia," ucapnya.

Megawati lantas bercerita Bung Karno yang selalu membangun fighting spirit ketika di penjara. Bahkan ketika tidak sama sekali berhubungan dengan manusia.

"Nasib saya seperti roda yang berputar, siapa yang nggak tahu presiden ayah saya presiden pertama, proklamator, pahlawan nasional, tapi karena keadaan politik, bapak saya dilengserkan. Kenapa? Padahal baru dijadikan presiden seumur hidup, bayangkan jadi kami ini langsung kalau ada roda di atas langsung diturunkan ke bawah, hidup sebagai rakyat biasa, tapi fighting spirit kita tidak hilang," ujarnya.

"Akhirnya saya diakui sebagai doktor honoris causa, saya tidak mejeng cari nama, tapi kenyataan. Karena ayah saya menyatakan beliau tinggal dipenjara beliau tidak boleh berhubungan dengan manusia normal, di penjara itulah dia mencoba menghidupkan fighting spirit-nya," lanjut Megawati.

(eva/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads