Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengungkapkan masih ada masyarakat yang tidak suka pada Pancasila. Bahkan ada yang tidak bisa menyebut atau tidak ingin menghafal lima sila.
"Kata Bung Karno kan katanya Pancasila itu lima, Bung Karno bilang kalau kamu nggak mau sebut lima, peras dia menjadi tiga, nanti cari tiganya apa. Kalau kamu tidak mau membacanya tiga, peras menjadi satu, yaitu gotong royong," kata Megawati dalam webinar yang disiarkan YouTube Megawati Institute, Selasa (29/6/2021).
Padahal, menurut Megawati, makna sederhana dari Pancasila adalah gotong royong. Sikap itulah yang disebutnya ditanamkan dalam kehidupan. Megawati lantas heran kenapa masih ada saya yang tidak suka pada Pancasila.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertanyaannya, salahkah gotong royong? Karena ada orang yang tidak suka Pancasila. Saya tanya kamu itu sebetulnya nggak sukanya di mana? Tolong bilang ke saya, nggak bisa juga," ujarnya.
"Jadi itu yang saya maksud koprol bambu. Lha apa yang tidak bagus di Pancasila? Kalian yang pintar-pintar mikir dulu, pertama Ketuhanan Yang Maha Esa, apa lagi kekurangannya," lanjut Megawati.
Megawati menyebut gotong royong justru dijalankan dalam penanganan COVID saat ini. Jika tidak, menurutnya, kondisi Indonesia sama dengan India.
"Nah, jadi gotong royong itu sekarang kita jalankan dalam masalah COVID ya. Untung orang Indonesia itu mau bergotong-royong. Coba kalau ndak, kita bisa lihat India waktu kejadian kayak apa," tuturnya.
(eva/gbr)