Wakasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Raffles Langgak Putra mengatakan dari hasil pemeriksaan diketahui motifnya dipicu masalah parkir.
"Masalah parkir. Korban anggota TNI diminta uang parkir dengan cara kasar. Korban nggak terima, keluar dari mobil justru dikeroyok kurang-lebih 10 orang," sebut Raffles dimintai konfirmasi, Kamis (24/6/2021).
Raffles mengatakan pihaknya masih mencari pelaku lainnya. Dia menyebut para pelaku yang diamankan merupakan juru parkir liar.
"Masih kami cari pelaku lainnya. Iya. Jukir (juru parkir) liar," ujar Raffles.
Kronologi Pengeroyokan
Kejadiannya terjadi Jalan Marsabut, tepatnya di depan Kompleks Danau Marsabut, Jumat (18/6/2021). Akibat peristiwa itu, korban mengalami luka-luka karena dipukul pakai kayu dan balok berpaku oleh para preman tersebut. Warga sekitar lalu membawa korban ke RS Sufina Azis untuk mendapatkan perawatan.
Dalam keterangannya, korban menjelaskan bahwa dia saat itu hendak memundurkan kendaraan di Jalan Marsabut, tepatnya di depan Kompleks Danau Marsabut. Kemudian, DMH, yang disebut-sebut sebagai preman setempat, meminta uang parkir dengan cara kasar.
"Dia tiba-tiba datang lalu menagih uang parkir dengan cara yang kasar. Saya mulanya menanggapinya dengan santai, tapi kok lama-lama makin jadi," kata Pratu Tumpal dalam narasi tersebut.
Sempat terjadi cekcok mulut, teman DHM datang menghampiri. Tak berselang lama, Pratu Tumpal pun dikeroyok oleh para preman.
"Begitu datang kawannya, langsung saya dihajar. Seingat saya ada kayu, balok, bahkan batu dihantamkan orang itu sama saya," kata dia.
5 Preman Masih Diburu
Kapendam I/Bukit Barisan Letkol Inf Donald Erickson Silitonga mengungkap 5 preman berhasil ditangkap. Sementara 5 lainnya masih diburu.
"Ada 10 orang, tinggal lima lagi masih pencarian," ungkap Donald.
Korban pengeroyokan telah mendapat perawatan. Anggota TNI tersebut sudah kembali ke kesatuan.
"Kata dokter tidak ada masalah, tinggal berobat jalan," sebut Kapendam I/Bukit Barisan Letkol Inf Donald Erickson Silitonga. (isa/isa)