Sejumlah driver ojek online (ojol) mengeluhkan adanya pembatasan mobilitas di 10 titik di Jakarta. Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo memastikan para driver ojol diperbolehkan melintasi kawasan ini.
"Sejak awal ojol, kalau dia mau antar order, mengambil order, boleh," kata Sambodo di Kawasan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Selasa malam (23/6/2021).
Sambodo membolehkan para driver ojol mengambil orderan makanan maupun menjemput penumpang ketika pembatasan mobilitas diberlakukan. Dia memastikan petugas gabungan akan membuka sekat supaya driver ojol bisa melintas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak ada penutupan," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, Sejumlah driver ojek online atau ojol mengeluhkan sepi orderan imbas pembatasan mobilitas ini. Salah satu driver ojek online bernama Junaedi (48) merasa terganggu dengan adanya pembatasan ini. Terutama, ketika mengakses jalan menuju gerai makanan yang ada di kawasan Cikini Raya.
"Kalau tutup begitu mah keganggu lah, sana-sini kita susah. Kalau masih di daerah kita masih bisa lewat. Kalau di daerah orang kan susah masuk, apa lagi kalau dapet order nggak mungkin jarak deket, jarak jauh juga," kata Jumaedi saat ditemui di Cikini Raya, Jakarta Pusat, Senin (21/6/2021).
Bahkan Junaedi mengaku baru mengetahui perihal penyekatan ini setelah polisi mulai memasang barrier pembatas. Dia pun merasa keberatan dengan adanya pembatasan mobilitas.
Polda Metro Jaya bersama Pemprov DKI Jakarta sebelumnya memberlakukan pembatasan mobilitas pengguna jalan di 10 titik kawasan di DKI Jakarta. Polisi menegaskan pembatasan mobilitas ini bukan berarti Jakarta lockdown.
Pembatasan mobilitas tersebut akan berlaku mulai pukul 21.00 hingga 04.00 WIB. Pemberlakuan pembatasan mobilitas tersebut dilakukan untuk mencegah masif-nya penyebaran virus COVID-19.
(maa/maa)