Analisis Eijkman Penyebab Lonjakan Corona: Mudik hingga Eksodus India

Analisis Eijkman Penyebab Lonjakan Corona: Mudik hingga Eksodus India

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Rabu, 16 Jun 2021 18:19 WIB
Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Subandrio (Lisye Rahayu/detikcom)
Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Subandrio (Lisye Rahayu/detikcom)
Jakarta -

Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBME) Amin Subandrio menganalisis penyebab lonjakan kasus Corona di Indonesia. Amin menyebut penyebab lonjakan itu adalah mobilitas warga saat Lebaran dan adanya kru kapal India yang masuk ke Indonesia.

"Sepertinya ada double border ya, di satu sisi ada satu negara yang mengalami peningkatan kasus, saya sebut saja India misalnya. Mereka juga karena ada peristiwa ritual dan juga pemilu kasusnya naik. Di Indonesia sendiri kebetulan tak lama setelah itu ada Lebaran, ada mudik jadi kerumunan itu bertambah, pergerakan manusia juga bertambah dan juga ditambah semacam eksodus dari India ke Indonesia," kata Amin di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (16/6/2021).

Amin menyadari belum ada bukti ilmiah terkait dua penyebab kenaikan kasus Corona itu. Namun dari adanya Lebaran dan warga India yang masuk ke Indonesia, hal itu bisa dikaitkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setidaknya ada 2 kapal (India) yang merapat di Indonesia krunya turun dan itu sempat menularkan. Walaupun kita belum punya bukti secara ilmiah mengaitkan satu sama lain, tapi kalau lihat kejadiannya, satu setelah yang lainnya dan juga dari virus yang kita temukan kemungkinan memang ada hubungan antara kedua peristiwa itu," jelasnya.

Amin kemudian menyinggung varian Delta yang berasal dari India menyebar di Kudus. Dia menekankan bahwa varian Delta menular dengan cepat.

ADVERTISEMENT

"Dan kita saat ini sudah dilaporkan yang dari Kudus misalnya juga ditemukan yang Delta itu cukup banyak yang positif dan itu memang sangat mengkhawatirkan karena yang varian Delta itu memiliki kecepatan penularan 40-70 persen lebih tinggi daripada varian Alpha, sedangkan yang Alpha juga gitu, 40-70 persen lebih tinggi kecepatan penularannya daripada yang varian biasanya," jelasnya.

Guna mencegah penularan, Amin menyebut perlu dipahami sifat virus yang menular begitu cepat itu. Cara pencegahan adalah melakukan isolasi bagi yang positif dan melacak kasus lainnya.

"Jadi itu kita mesti betul-betul memperhatikan sifat dari virus itu. Bagaimana cara menghindari, memutuskan rantai penularannya? Sebetulnya tindakannya sama, selama kita bisa menghentikan, mencegah virus itu loncat dari satu ke orang lain itu kita bisa memutuskan rantai penularan," jelasnya.

Amin juga menekankan bahwa protokol 5 M, yaitu mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas, harus dilakukan dengan ketat. Langkah lain adalah melakukan vaksinasi.

"Jadi 5M itu menjadi kunci. Kita mencegah jangan sampai virus itu pindah ke orang lain. Karena sekarang ini kita betul-betul berlomba antara vaksinasi upaya kita untuk mencapai herd immunity. Jadi mencapai herd immunity harus dicapai sesegera mungkin karena kita berlomba dengan kecepatan si virus itu bermutasi. Selama kita bisa mencegah virusnya bermutasi itu jalan paling baik," kata dia.

Lihat Video: Ada Lonjakan Covid-19, Ma'ruf Amin Khawatir Indonesia Seperti India

[Gambas:Video 20detik]



(lir/isa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads