6 Poin Buka-bukaan Prabowo soal Alat Utama Sistem Pertahanan

Round-Up

6 Poin Buka-bukaan Prabowo soal Alat Utama Sistem Pertahanan

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 13 Jun 2021 21:17 WIB
Prabowo Saat Makan Bareng Megawati hingga Ngopi Bareng SBY
Foto: Prabowo Subianto (Instagram prabowo)
Jakarta -

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto berbicara tentang isu anggaran alutsista Rp 1.700 triliun untuk 25 tahun. Prabowo mengungkap anggaran Rp 1.700 Triliun itu belum disetujui DPR.

Hal tersebut diungkap Prabowo saat berbicara di podcast Deddy Corbuzier. Dalam podcast itu, Prabowo berbicara tentang isu yang hangat diperbincangkan, mulai dari alasannya bergabung dengan pemerintahan Jokowi, anggaran alutsista Rp 1.700 Triliun hingga minatnya maju di Pilpres 2024.

Berikut ini penjelasan Prabowo mengenai anggaran Rp 1.700 Triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prabowo Ungkap Anggaran Rp 1.700 T Belum Disetujui

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjelaskan soal heboh isu anggaran Rp 1.700 triliun untuk membeli alutsista selama 25 tahun. Prabowo menegaskan anggaran tersebut masih digodok, belum disetujui.

"Ada yang mengatakan, oh Prabowo ingin bikin anggaran Rp 1700 triliun. Dibikin heboh, Rp 1.700 triliun itu pun belum disetujui, masih digodok, bener nggak," kata Prabowo dalam podcast Deddy Corbuzier, seperti dilihat pada Minggu (13/6/2021).

ADVERTISEMENT

Prabowo menjelaskan, saat ini anggaran Rp 1.700 triliun itu belum disetujui karena masih menunggu pembahasan dengan kementerian lainnya.

Prabowo Ungkap Perintah Jokowi soal Masterplan Pertahanan 25 Tahun

Prabowo mengatakan awalnya ia diminta Presiden Jokowi untuk membentuk masterplan terkait rencana pertahanan selama 25 tahun kemudian. Namun karena ada pandemi Corona rencana itu sempat tertunda.

"Jadi gini waktu saya baru dilantik, kurang-lebih dua minggu setelah dilantik, kurang-lebih ya 10 hari atau 2 minggu setelah dilantik, di Istana beliau panggil saya, beliau panggil saya Menhan saya ingin suatu masterplan, saya ingin suatu grand design saya minta 15-25 tahun, saya minta utuh rencanakan, ya itu petunjuk beliau kan, saya jalankan," kata Prabowo.

Awalnya Prabowo mengaku mempelajari keadaan, situasi kondisi dan sebagainya, lalu dia merancang dan membutuhkan waktu hingga akhirnya muncul pandemi COVID-19. Setelah pandemi muncul akhirnya semua pihak fokus untuk mengatasi pandemi COVID-19 sehingga pembahasan tentang alutsista tersebut sempat tertunda, Prabowo menyebut Jokowi sempat menunggu lama tentang rancangan alutsista itu karena banyak pihak memprioritaskan penanganan COVID-19.

"Tertunda, sebagian tertunda, jadi memang tertunda, jadi inilah yang kita menata kita bikin rencana, kita bikin sesuai petunjuk beliau, masterplan saya terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia ini baru kita exercise kan, kita hitung-hitung," sambungnya.


Prabowo Akan Tertibkan Pihak yang Main Anggaran

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto buka suara terkait isu mafia alutsista yang ramai diperbincangkan belakangan ini. Prabowo menegaskan siap untuk menertibkan berbagai kemungkinan penyalahgunaan anggaran.

"Jadi begini, itu terjadi di mana-mana dan itulah yang mau kita tertibkan, sekarang itu yang mau saya tertibkan. Sekarang saya dapat perintah dari presiden, mandat perintah itu saya sedang menata jadi kita minimalkan lah kemungkinan-kemungkinan yang tidak benar," kata Prabowo dalam podcast Deddy Corbuzier, seperti dilihat pada Minggu (13/6/2021). Prabowo menjawab pertanyaan Deddy soal ramai kabar isu dugaan korupsi dan mafia alutsista.


Prabowo: Kalau Gila-gilaan Mark-up Anggaran 600% Saya Laporkan Presiden!

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto berjanji tak akan meloloskan oknum yang me-mark-up anggaran gila-gilaan. Prabowo mengatakan dirinya tak mau dikutuk oleh generasi masa depan.

"Yang penting bagi saya kalau sudah gila-gilaan barang katakanlah X harganya kemudian mark-upnya sampai 600 persen, bener nggak? Maaf, mungkin banyak orang yang tidak suka sama saya, saya tidak mau tandatangan, saya tidak akan loloskan, saya tidak mau. Saya lapor ke Presiden, Pak. Saya nggak mau Pak, berarti itu kan tanggung jawab saya kepada bapak Presiden, rakyat, kepada sejarah bener nggak? takut saya, saya takut dikutuk oleh generasi yang akan... gua nggak mau deh kalau gila-gilaan," ujar Prabowo dalam podcast Deddy Corbuzier seperti dilihat, Minggu (13/6/2021).

Prabowo Susun Sistem Cegah Penyalahgunaan

Prabowo mengaku sedang menyusun sistem untuk meminimalkan potensi korupsi. Dia juga bernegosiasi langsung ke produsen untuk menanyakan harga detail dari alutsista yang akan dibeli.

"Ya pasti ada, itu yang saya bilang tertibkan, kita mau minimalkan caranya bagaimana ya kita susun sebuah sistem, sistemnya seperti apa. Jadi sekarang saya banyak yang saya lakukan, saya negosiasi langsung dengan produsen sehingga saya ingin tahu harga yang sebenarnya itu berapa apa sih? kalau kita mau beli alat ini harganya berapa," ujar Prabowo.

Selain itu, mantan Pangkostrad tersebut bakal mengundang BPK hingga kejaksaan untuk memeriksa kontrak di Kementerian Pertahanan. Prabowo ingin memastikan jajarannya tidak terlibat penyalahgunaan anggaran.

"Untuk menjaga bahwa kita pun tidak akan tergoda untuk terlibat dalam hal itu saya rencananya dan kita sudah coba sekarang ini, saya rencananya mengundang kejaksaan, BPKP sama BPK untuk periksa semua kontrak kita sebelum kontrak itu efektif. Jadi kontrak itu ada berapa tahap, jadi ada kontrak awal, ada kondisi-kondisi yang harus dipenuhi, kondisi keuangan, kondisi ini kondisi ini, sampai ujungnya kalau kontrak itu... dalam perjalanan ini saya akan minta kejaksaan, BPKP, dan BPK," tutur Prabowo.


Prabowo Heran Ada Elite Bilang 40 Tahun ke Depan RI Tak Akan Perang

Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga menyindir elite yang memprediksi Indonesia tidak akan perang dalam 40 tahun ke depan. Mantan Pangkostrad itu menegaskan tak ada yang bisa meramal kondisi masa depan.

"Nah ini ada beberapa oknum elite yang menurut saya, saya nggak ngerti kurang apa ya, kurang baca, kurang cerdas atau apa," kata Prabowo.

"Gue heran juga ada yang bilang, ada yang bilang dan meyakinkan pimpinan bahwa Indonesia dalam 40 tahun ke depan tidak akan ada perang," sambung Prabowo.

Prabowo menyampaikan pendapat yang berbeda. Dia menceritakan pengalamannya saat akan dilantik menjadi perwira TNI.

"Ada jenderal dari Jakarta datang ke Magelang dia kasih ceramah ke kita ke calon-calon perwira yang besok mau dilantik dia bilang 'Para calon perwira sekalian dalam analisa kami Indonesia tidak akan berperang dalam 25 tahun yang akan datang. Karena itulah para taruna sekarang lebih baik belajar, belajar sospol, belajar ini-itu'. Bener nggak? kita dwifungsi, nggak akan ada perang," kata Prabowo.

Namun, setahun setelah pernyataan jenderal itu diucapkan, perang terjadi di Timor Timur. Pasukan TNI dari berbagai lintas angkatan dikerahkan ke Timor Timur. Dari cerita itu, Prabowo mengatakan bangsa Indonesia harus selalu siap menghadapi berbagai ancaman.

"Itu saya ingat Desember tahun 1974 ternyata Desember 1975 terpecah Timor Timur dan saya waktu itu begitu lulus saya latihan kecabangan dasar latihan para, komando, akhirnya bulan Maret 76 saya tiba di Timtim kemudian masuk kita. Saya lihat terjadi reuni, reuni sekian angkatan kita kumpul semua ya di Timtim, berarti kan perangnya besar bener nggak? belum satu tahun ramalan jenderal itu, tidak benar," imbuh mantan Pangkostrad itu.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Prabowo soal Anggaran Rp 1,7 Kuadriliun: Banyak Alutsista Sudah Tua"
[Gambas:Video 20detik]
(yld/yld)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads