Eva, yang masih dalam kondisi lemas, juga mengungkapkan, saat sadar berada di dalam gua, dia masih duduk dan tidur di dalam gua itu. Di dalam gua Eva terus heran dan bertanya-tanya mengapa tiba-tiba berada di dalam gua.
"Saya bawa biskuit (di dalam jaket), cuma saya tidak makan, ada di dalam jaketku. Saya pikir kenapa saya berada di sini? Karena terakhir sudah mau pulang," kata Eva heran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eva akhirnya ditemukan oleh tim SAR gabungan pada Rabu (9/6) lalu setelah tiga hari hilang. Tim SAR awalnya menemukan jaket Eva yang jaraknya 2 kilometer dari tempat Eva hilang. Temuan jaket itu menjadi petunjuk penting tim SAR menemukan Eva.
"Saya pikir posisi korban ini sudah tidak jauh dari posisi jaket ini ditemukan. Makanya saya arahkan teman-teman ke daerah ditemukan jaket itu, kurang-lebih 150 orang tim SAR gabungan ke atas. Artinya kita kunci, kita tutup ruang geraknya," Dantim Basarnas Makassar Dadang Tarkas kepada detikcom, Rabu (9/6).
SAR gabungan kemudian menemukan korban sejauh 5 meter dari posisi jaketnya ditemukan. Korban berada di balik batu di sebuah jurang yang sangat curam, banyak batu besar dan batu cadas.
"Jadi teman-teman SAR gabungan itu berteriak panggil namanya, sebut namanya, ternyata si Eva dengar. Akhirnya Eva juga berteriak dan teman-teman dengar juga teriakan Eva," kata Dadang.
"Jadi teman-teman juga lari ke sumber suara. Ditemukan dalam kondisi selamat, sehat, cuma ada beberapa luka di bagian kepala, memar di lengan, terus di siku, di lutut dan di jempol kakinya ada (luka)," imbuhnya.
(nvl/nvl)