Menakar Kemungkinan Duet Mega-Pro dan Airlangga-AHY

Menakar Kemungkinan Duet Mega-Pro dan Airlangga-AHY

Adhyasta Dirgantara - detikNews
Kamis, 10 Jun 2021 11:57 WIB
Ilustrasi Prabowo-Megawati
Megawati bersama Prabowo (Luthfy Syahban/detikcom)
Jakarta -

Sejumlah wacana duet untuk Pilpres 2024, seperti Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto (Mega-Pro) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)-Airlangga Hartarto, mencuat ke permukaan. Bagaimana peluang mereka untuk bersaing dalam Pilpres 2024?

"Ya kalau saya sih dalam posisi yang melihat pencalonan yang sedang dicoba oleh para kontestan politik itu masih testing on the water. Jadi saling cocok mencocokkan, mengkondisikan antara partai A dengan partai B, dan sebagainya," ujar Direktur Pusat Kajian Politik (Puskapol) Universitas Indonesia (UI) Aditya Perdana kepada wartawan, Kamis (10/6/2021).

Aditya mengatakan mungkin saja duet-duet itu justru tidak terealisasi. Pasalnya, Pilpres 2024 masih jauh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan dari sisi politiknya kan juga masih relatif panjang ya. Bisa jadi kemungkinan-kemungkinan pasangan itu malah tidak terjadi. Malah bukan itu yang jadi pasangan. Itu satu hal yang menurut saya publik perlu tahu bahwa belum ada kepastian soal itu," katanya.

"Di mana-mana dalam konteks pencalonan presiden di Indonesia itu relatif banyak bunga-bunganya. Bunga-bunga yang disampaikan jauh-jauh hari tapi belum tentu kejadian," lanjut Aditya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Aditya menjelaskan posisi dalam wacana duet itu sendiri belum jelas. Misalnya wacana duet AHY-Airlangga, yang Aditya dengar belum jelas siapa yang ingin jadi presiden serta wakilnya.

"Mungkin Airlangga dan AHY ataupun kemarin yang saya dengar juga posisinya malah terbalik. Jadi menurut saya, itu juga sedang mencoba-coba pasangan-pasangan yang belum tentu juga pasti mudah untuk bisa dilakukan. Hitung-hitungannya juga bukan hanya saat ini, tapi banyak hal yang juga perlu diperhatikan. Soal pengalaman, track record, struktur partai pendukungnya, koalisinya seperti apa," tuturnya.

Baca selengkapnya di halaman berikutnya.

Maka dari itu, Aditya enggan memberikan pandangan mengenai siapa yang lebih diunggulkan antara wacana duet Mega-Pro dan Airlangga-AHY. Menurutnya, memilih duet yang cocok dalam Pilpres itu bukan hal yang mudah.

"Semua punya peluang. Cuma persoalannya, peluang itu jadi apa nggak? Siapa pun bisa ingin mencalonkan. Pertanyaannya, bisa jadi apa nggak untuk jadi calon beneran. Mereka sendiri juga tidak yakin apa yang mereka sampaikan. Di balik orang-orang yang menyodorkan nama itu juga punya kepentingan. Jadi menurut saya, publik perlu paham. Menyodorkan nama untuk menjadikan pasangan A dengan pasangan B itu juga ada kepentingan-kepentingan di balik itu. Jadi tidak semudah proses mencalonkan itu," tutup Aditya.

Sebelumnya, pasangan lama kembali muncul, yakni pasangan Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subianto (Mega-Pro). Keduanya berpasangan dalam Pilpres 2009. Kini, suara dukungan Mega-Prabowo mencuat dari Pro Mega Center.

Sementara itu, wacana duet Ketum DPP Golkar Airlangga Hartarto dengan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) belakangan juga santer dibunyikan.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads