Wacana menduetkan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto mencuat ke publik. Lantas, jika Mega-Pro kembali berduet, siapa pasangan yang mungkin menjadi lawan duet tersebut?
Pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio, menilai duet Mega-Pro bisa saja kembali terjadi. Pasangan Mega-Prabowo pernah terjadi di Pilpres 2009.
"Tadi catatannya ini pasti didukung oleh para penikmat rezim, karena nggak perlu repot-repot amendemen, bisa harapkan rezim ini menang, berkuasa, dan kembali mereka bisa menikmati itu," kata pria yang akrab dipanggil Hensat itu saat dihubungi, Rabu (9/6/2021).
Hensat menyebut, jika wacana itu terlaksana, praktis lawan terbesar koalisi PDIP-Gerindra tersisa Golkar dan koalisi NasDem-PKS. Menurutnya, Airlangga dan Anies bisa menjadi capres tandingan.
"Siapa kira kira lawannya Mega-Pro dari yang tersisa? Berarti kan yang tersisa PDIP bisa maju sendiri dengan Gerindra sudah cukup. Sisanya tinggal yang kuat Golkar, ada Airlangga. Kemudian NasDem-PKS Anies Baswedan, Cak Imin bisa ikut ke PKB, bisa ikut ke Pak Prabowo, bisa juga ikut ke Airlangga," ucapnya.
Dia memperkirakan pada 2024 nanti akan ada 3 paslon yang bersaing. Ketiganya, kata dia, yakni Mega-Pro, Anies-Airlangga atau Anies-AHY, dan Sandiaga Uno-Ridwan Kamil.
Baca juga: Potret Kekuatan Mega-Prabowo Kini |
"Jadi mungkin kalau pun ada ya kemungkinan besar 3 paslon aja, bisa jadi Megawati-Prabowo, Anies-Airlangga atau Anies-AHY, lalu kalau Mas Sandi mau maju ya Sandiaga Uno-Ridwan Kamil gitu," ujarnya.
Lantas dari mana dukungan untuk Sandiaga Uno? Hensat berpendapat kekuatan PKB, PPP, dan dibantu PAN bisa mengusulkan Sandiaga Uno.
"Dari mana partainya? Bisa dari PKB dan PPP, kan selama ini Sandiaga digadang-gadang ke arah sana, tapi PKB dan PPP nggak akan cukup, perlu PAN juga bantuin. Gitu kira-kira," jelasnya.
Simak Video: Wacana Mega-Prabowo, Gerindra: Dipicu Peresmian Patung
(maa/rfs)