Saat hendak melintasi jembatan dari arah Kampung Rawa Barat, terdapat tangga kayu. Pejalan kaki harus berjalan perlahan bahkan harus berpegangan pada tangga untuk menaiki jembatan karena posisi jembatan lebih tinggi.
Fauzi (60), warga sekitar jembatan, mengkhawatirkan kondisi tersebut. Soalnya, anaknya yang masih kecil acap kali melintasi jembatan ini. Anaknya pernah tercebur ke sungai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya bisa fatal itu, karena kan nggak ada pegangannya. Anak saya juga pernah jatuh," katanya saat diwawancarai detikcom di lokasi.
![]() |
Jembatan ini juga sering dilintasi jemaat gereja yang hendak beribadat dari arah Kampung Rawa Timur di gereja yang ada di area Kampung Rawa Barat, namanya Gereja Maria Bunda Karmel.
Selain JPO bambu reyot ini, ada pula JPO lain sekitar 170 meter ke utara. Ada juga jembatan lain yang kokoh dan bisa dilintasi kendaraan bermotor. Namun warga perlu jauh memutar sampai sekitar 350 meter, ke utara ada jembatan di Jl Budi I, atau ke selatan ada jembatan di Jl Gili Sampeng.
(dnu/dnu)