Bikin Deg-degan, Jembatan Bambu dan Papan Ini Hubungkan Kudus-Demak

Bikin Deg-degan, Jembatan Bambu dan Papan Ini Hubungkan Kudus-Demak

Akrom Hazami - detikNews
Kamis, 01 Nov 2018 16:58 WIB
Jembatan sasak penghubung dua desa di Kabupaten Demak dan Kudus. Foto: Akrom Hazami/detikcom
Kudus - Tanpa menunjukkan rasa takut, warga tampak menyusuri jembatan sasak yang menghubungkan dua desa di Kabupaten Kudus dan Demak. Alas jembatan hanya terbuat dari papan dan ditopang bambu.

Pantauan detikcom, Kamis (1/11/2018) siang tampak ratusan orang melewati jembatan yang menghubungkan Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, dengan Desa Kedungwaru Lor, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak itu. Sebagian besar mereka adalah buruh pabrik rokok di Kabupaten Kudus yang datang dari Demak.

Jembatan sasak, begitu warga biasa menyebutnya, merupakan jembatan atau jalan pintas paling dekat. Bangunan jembatan hanya terbuat dari rangkaian bambu dan kayu yang dipotong. Kemudian ditata sedemikian rupa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagian bawah jembatan ditopang oleh sekitar delapan pasang kaki potongan bambu. Di atasnya terhampar potongan bambu dengan lebar setengah meter. Itu menjadi pijakan warga atau sepeda atau sepeda motor berlalu lalang.

Sebagai pegangan di jembatan, terpasang bambu dari ujung ke ujung. Bangunan jembatan terlihat tak kokoh. Setiap pengendara atau warga yang berjalan kaki di jembatan, harus ekstra hati-hati. Sebab jembatan akan goyang agak kencang bila ada sepeda motor atau sepeda melintas cepat.

"Numpak pit kok yak-yakan (naik sepeda kok ngebut)," celetuk seorang warga kesal, yang sedang melewati jembatan itu dengan jalan kaki.

Bahkan tampak seorang pemotor yang tak mau mengalah di atas jembatan hingga menyenggol pengendara sepeda.


"Sepeda motornya ndak mau mengalah. Marakke (membuat) deg-degan," gerutu pesepeda itu.

Itu adalah sebagian kecil dari dinamika suasana yang tertangkap detikcom di lokasi. Bahkan, pembonceng sepeda motor atau pesepeda, kerap berhenti di ujung jembatan masuk Demak. Sebab, medan yang menanjak curam dan berliku.

"Saya biasa lewat jembatan sasak. Setiap hari kecuali Sabtu dan Minggu. Saya memanfaatkan jembatan ini untuk menuju pabrik rokok, tempat kerja saya di Kudus," kata seorang warga yang melintas jembatan, Siti Muntiah (45) warga Desa Tugulor, Kecamatan Karanganyar, Demak.

Ramainya warga yang melintasi jembatan sasak.Ramainya warga yang melintasi jembatan sasak. Foto: Akrom Hazami/detikcom

Setiap harinya dia harus merogoh kocek Rp 1.500 untuk bisa melintasi jembatan ini. Uang tersebut harus dibayar ke petugas perawat jembatan di ujung jembatan yang masuk Setrokalangan.

Warga lainnya, Murtinah (50) mengaku, dia memanfaatkan jembatan sebagai akses utama menuju tempat kerjanya di Kudus.


"Lewat jembatan sasak lebih cepat dibanding lewat Jembatan Tanggulangin. Karena tentu lebih jauh," tutur warga Desa Kotakan, Kecamatan Karanganyar, Demak, ini.

Sedangkan seorang warga Kotakan, Ngatenin (45) yang juga melintasi jembatan ini setiap hari menceritakan bahwa jembatan ini hanya bisa bertahan selama tiga bulan. Setiap kali musim kemarau tiba, jembatan akan dibangun.

Jembatan sasak ramai dilewati warga. Jembatan sasak ramai dilewati warga. Foto: Akrom Hazami/detikcom

"Bertahan sekitar 3 bulan. Kalau musim hujan, jembatan akan rusak dan hanyut kena arus sungai Serang. Arus sungai memang deras saat musim hujan," ujarnya.

Saat musim hujan, lanjut dia, jembatan yang hanyut tidak akan bisa dilintasi warga. Perawat jembatan ganti memanfaatkan perahu kayu ukuran kecil untuk menyeberangi sungai.

"Kalau hujan, kali (sungai) jadi besar. Tak ada warga yang berani naik motor. Bisa-bisa jatuh atau kepleset," beber Ngatenin. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads