Manuver Effendi Simbolon: Serang Prabowo, Capreskan Puan

Round-Up

Manuver Effendi Simbolon: Serang Prabowo, Capreskan Puan

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 01 Jun 2021 08:09 WIB
Prabowo berjabat tangan dengan Effendi Simbolon di rapat Komisi I DPR, 20 Februari 2020.
Prabowo berjabat tangan dengan Effendi Simbolon di rapat Komisi I DPR. (Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta -

Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Effendi Simbolon tercatat dua kali bermanuver menyinggung Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto. Pertama, Prabowo tak lagi menarik dicapreskan, kedua Effendi 'menyerang' Prabowo karena tak menghadiri rapat Komisi I DPR.

Teranyar, Effendi menyerang Prabowo yang tidak hadir dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi I DPR. Effendi merupakan anggota Komisi I DPR.

Prabowo memang tidak hadir dalam RDP Komisi I DPR yang digelar di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (31/5/2021) kemarin. Selain Prabowo, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga tidak hadir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari pihak Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Prabowo diwakili Wakil Menhan (Wamenhan) M Herindra. Selain itu, hadir dalam rapat Kepala Bais TNI, KSAD, KSAL, dan KSAU.

Effendi sempat melakukan interupsi saat pimpinan rapat hendak memutuskan rapat digelar tertutup. Saat itulah anggota DPR Dapil Jakarta III itu 'menyerang' Prabowo.

ADVERTISEMENT

"Karena ini RDP, jadi rakernya (rapat kerja) kan hari Rabu. Jadi kenapa tidak digeser saja materi ini, dibawakan menteri di hari Rabu? Jadi, karena kita harus taat, patuh kepada asas juga, sehingga kita tidak hanya mendengar dari sisi penjelasan dari pihak, tapi memang yang punya kewenangan sesuai konstitusi," kata Effendi dalam rapat.

Komisi I DPR juga sudah mengagendakan raker bersama Menhan Prabowo. Effendi Simbolon menekankan bahwa Prabowo harus hadir dalam raker pada Rabu lusa.

"Padahal, Rabu kita ada dengan beliau (Prabowo) lagi. Ya dengan catatan pasti hadir, harus. Apa kita harus panggil paksa? Karena Kita punya juga ketentuan panggil paksa, Pak, ada, DPR bisa panggil paksa," ujarnya.

"Jadi ini juga jangan kemudian hampir setahun kita tidak pernah bertemu dengan Menhan di sini," tegas Effendi.

Simak juga video 'Legislator PDIP Protes Prabowo Absen Rapat: Apa Harus Panggil Paksa?':

[Gambas:Video 20detik]



Baca manuver Effendi duetkan Puan-Anies Baswedan ketimbang Prabowo-Puan di halaman berikutnya.

Manuver Effendi Simbolon sebelumnya terlihat soal Prabowo yang digadang-gadang bakal menjadi capres pada Pilpres 2024 berduet dengan Puan Maharani. Effendi malah mengusulkan duet Puan Maharani-Anies Baswedan ketimbang Prabowo-Puan.

"Saya punya usul, saya bilang Mbak Puan itu dipasangakannya harus sama Anies. Ya jangan lagi Prabowo. Jadi Puan capres, Anies cawapres," kata Effendi kepada wartawan, Minggu (30/5/2021).

Duet Puan-Anies dianggap sebagai rekonsiliasi nasionalis dengan religius. Gerindra pun diharapkan mendukung pasangan Puan-Anies tanpa memiliki calon, baik di posisi capres maupun cawapres.

"Itu baru rekonsiliasi nasionalis dan religi," sebut Effendi.

"Kan usul, kalau usul saya, Mbak Puan itu masuk maju dengan figur. Kan PDIP bisa nyalon sendiri, PDIP. Jadi kali ini Gerindra ikut mendukunglah di belakang," imbuhnya.

Pasangan Puan-Anies diyakini memiliki nilai lebih dibanding Prabowo-Puan. Jika Prabowo yang diduetkan dengan Puan, dianggap tidak ada nilai lebihnya.

"Ayo, kalian mau celah di mana lagi, nasionalis dan religius sudah bersatu semua, mau apa coba. Itu kan baru sesuatu. Kalau cuma Prabowo-Puan, menurut saya, nggak ada yang new," tutur Effendi.

Halaman 2 dari 2
(zak/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads