Kasus tambahan COVID harian di DKI Jakarta kembali meningkat. Dua pekan seusai lebaran 2021, kasus harian kembali menyentuh angka 1.000.
Data BNPB per Minggu (30/5/2021), angka kasus COVID harian di Jakarta di angka 1.064. DKI menjadi penyumbang kasus COVID terbanyak kemarin. Disusul Jawa Tengah yang juga menyentuh angka seribuan, yakni 1.007.
Catatan detikcom, kasus harian COVID di DKI meningkat setelah 2 pekan usai Lebaran 2021. Berikut ini datanya untuk kasus COVID tambahan harian di DKI sejak 15 Mei kemarin:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. 15 Mei: 227
2. 16 Mei: 161
3. 17 Mei: 421
4. 18 Mei: 219
5. 19 Mei: 611
6. 20 Mei: 895
7. 21 Mei: 856
8. 22 Mei: 932
9. 23 Mei: 867
10. 24 Mei: 819
11. 25 Mei: 384
12. 26 Mei: 617
13. 27 Mei: 940
14. 28 Mei: 602
15. 29 Mei: 898
16. 30 Mei: 1.064
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia memaparkan dari data Dinkes DKI sebanyak 15.105 spesimen dilakukan tes. Dari jumlah itu, sebanyak 10.573 dites PCR pada kemarin. Hasilnya, 1.064 positif dan 9.509 negatif.
Adapun dilakukan tes antigen sebanyak 7.567 dengan hasil positifnya 88 orang dan 7.478 negatif.
"Untuk rate test PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 373.236 Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 69.664. Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta naik sejumlah 64 kasus, sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 10.529 (orang yang masih dirawat/isolasi)," kata Dwi dalam keterangan tertulis, Minggu (30/5/2021).
Dengan tamban seribuan kasus COVID-19 itu, total kasus konfirmasi di Jakarta per kemarin sebanyak 429.333 kasus. Dwi menyebut hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena masih dilakukan konfirmasi ulang dengan tes PCR.
"Total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 411.495 dengan tingkat kesembuhan 95,8%, dan total 7.309 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,7%, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,8%," lanjut Dwi.
Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 7,6%, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 10,8%. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%.
Simak juga 'Apa Saja Varian Corona yang Teridentifikasi di Indonesia?':
(idn/tor)