Anggota Komisi I DPR Fraksi Partai Gerindra Yan Permenas Mandenas mempertanyakan kredibilitas Connie Bakrie sebagai pengamat pertahanan. Alasannya, Connie telah berstatus sebagai politisi.
Yan menyayangkan adanya manuver yang kontraproduktif terhadap kebijakan pemerintah dilakukan oleh beberapa anggota dewan pakar dari partai politik yang ada dalam koalisi Indonesia Maju setelah tragedi KRI Nanggala-402.
"Salah satunya Connie Rahakundini Bakrie yang ternyata anggota dewan pakar DPP NasDem. Apa motifnya? Politik atau pesanan vendor alutsista yang terganggu akibat Prabowo bebersih mafia alutsista?" kata Yan dalam keterangan, Jumat (28/5/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Yan, upaya membawa isu pertahanan negara menjadi isu politik ini seharusnya tidak dilakukan. Dia menyatakan, kejadian tenggelamnya KRI Nanggala-402 telah membuka ruang untuk pihak lain bermanuver politik.
"Hal ini tidak sepantasnya dilakukan. Pemerintah sedang fokus merencanakan modernisasi alutsista," ujarnya.
Dia menilai bahwa serangan kepada Prabowo sejak tragedi KRI Nanggala-402 sarat akan muatan politis. Hal ini karena mengesampingkan peran dari Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) yang mempunyai wewenang langsung terkait teknis penggunaan kapal.
"Opini yang berkembang liar terkait di publik terkait tenggelamnya KRI Nanggala-402 beberapa waktu lalu sudah mengarah kepada kepentingan politik, yang mungkin tujuannya adalah Menhan Prabowo," ujarnya.
(mul/ega)