Eks Direktur KPK Ajak BKN Perang Terbuka: Buktikan soal Label Merah!

Eks Direktur KPK Ajak BKN Perang Terbuka: Buktikan soal Label Merah!

Azhar Bagas Ramadhan - detikNews
Kamis, 27 Mei 2021 18:58 WIB
Komisi III DPR memulai uji kelayakan dan kepatuhan calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Nusantara II, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/12/2015). Calon pimpinan KPK Sujanarko mendapat giliran pertama yang dicecar oleh anggota Komisi yang membidangi persoalan hukum tersebut. lamhot Aritonang/detikcom.
Mantan Direktur PJKAKI Sujanarko (Foto: Lamhot Aritonang)
Jakarta -

Sebanyak 51 dari 75 pegawai KPK yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) dipastikan tak bisa bergabung lagi di KPK. Mantan Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar-Komisi dan Instansi (PJKAKI) Sujanarko mengajak Badan Kepegawaian Negara (BKN) untuk perang terbuka.

"Saya nggak membedakan antara 24 dan 51 (pegawai), tapi menurut saya Bima Haria (Kepala BKN) harus bertanggung jawab juga. Sebut nama saya nggak apa-apa, ini kayaknya kita harus perang terbuka deh. Dia biar nggak ngumpet terus gitu, ini nggak profesional," ujar Sujanarko, kepada wartawan, Kamis (27/5/2021).

Sujanarko menantang Kepala BKN Bima Haria untuk membuktikan dirinya tidak bisa dididik atau dilabeli 'merah'. Dia pun berpikir untuk melakukan somasi terhadap Bima.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apa bedanya saya dengan teroris? Apa bedanya saya dengan pasukan sparatis. Sampaikan ini ke Bima untuk bisa menjawab itu. Apa argumentasinya? Saya sedang berpikir untuk lakukan somasi terhadap Bima. Paling tidak dia harus bisa menjawab, dan punya bukti fakta, bahwa saya tidak bisa dididik, saya dilabeli merah, apa buktinya?," katanya.

"Saya ikut organisasi terlarang, saya Taliban, Buktikan. Setidaknya dengan tiga jenis tes yang tidak jelas itu," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, metodologi pada TWK ini tidak pernah diberi paham kepada para pegawai secara detail. Begitupun asesor dinilai tidak profesional karena tidak mau menjelaskan maksut tes TWK ini dan apa yang terjadi bila pegawai tidak lolos.

"Ada beberapa yang potensial unproffesional conduct, metodologi ini detail tidak pernah dikomunikasikan ke user. Assesor tidak profesional, tidak mau mengenalkan diri, menjelaskan maksud test, bahkan mestinya para assesi test wajib diberitahu in detail yang menyebabkan asesi tidak lulus," ujarnya.

"Bahkan harusnya peserta diberi kesempatan banding saat peserta merasa ada yang tidak patut prosedur maupun attitude penyelenggaraan," sambungnya.

Untuk diketahui, Sujanarko telah mengabdi di KPK selama 17 tahun dan masuk dalam 75 pegawai yang tidak lolos TWK. Namun, dia menyebut kini dirinya telah pensiun dari KPK sejak pekan lalu.

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan sebanyak 51 pegawai KPK yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) memiliki rapor merah. Ke-51 orang itu dikatakan tidak bisa dilakukan pembinaan.

"Sedangkan yang 51 orang, ini kembali lagi dari assessor itu sudah warnanya dia bilang udah 'merah', dan dia tidak memungkinkan untuk dilakukan pembinaan," kata Alex dalam jumpa pers di BKN, Jakarta, Selasa (25/5).

Sementara itu, sebanyak 24 pegawai yang tidak lolos akan dilakukan pembinaan. Mereka akan melakukan pembinaan wawasan kebangsaan.

"Dari hasil pemetaan dari assessor dan kemudian kita sepakati bersama dari 75 itu, dihasilkan bahwa ada 24 pegawai dari 75 tadi yang masih dimungkinkan untuk dilakukan pembinaan sebelum diangkat menjadi ASN," katanya.

Simak juga 'Pemberhentian 51 Pegawai KPK, BKN Tegaskan Tak Abaikan Arahan Jokowi':

[Gambas:Video 20detik]



(fas/fas)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads