Jakarta -
Seorang warga Tambora, Jakarta Barat (Jakbar) bernama Agung Rahadian mengeluh kesulitan membuka pintu rumah. Hal ini dikarenakan pintu rumahnya terhalang tutup got. Kok bisa sih got dibangun menghalangi pintu rumah orang?
Senin (24/5/2021) sore, detikcom Do Your Magic mencoba mendatangi rumah warga tersebut di Jl Jembatan Besi XII, Tambora, Jakbar, tepatnya di Gang ACD. Saat disambangi, sebelah sisi jalan Gang ACD sudah dipasangi u-ditch, yakni konstruksi beton yang dipakai untuk membangun drainase.
Tutup u ditch lebih tinggi ketimbang permukaan rumah Agung Rahadian. Bahkan, jarak jalan dengan u ditch ini cukup tinggi, yakni sekitar 30 centimeter. Karena tingginya u-ditch yang dipasang, beberapa rumah warga selain Agung, menjadi lebih rendah daripada jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Got dengan tutup U-Ditch yang menghalangi pintur rumah warga Tambora Jakbar bernama Agung Rahadian. 24 Mei 2021. (Sachril Agustin Berutu/detikcom) |
detikcom menemui Agung. Agung memperlihatkan depan rumahnya. Pintu depan rumah Agung adalah pintu besi. Pintu besi ini tidak bisa dibuka karena terpentok u ditch yang terpasang. Pintu rumah Agung terhalang got!
Agung menjelaskan, dirinya memiliki usaha penyewaan tenda untuk acara pernikahan. Depan rumahnya, dipakai untuk gudang menyimpan barang. Untuk keluar-masuk rumah, Agung memakai pintu di samping rumahnya.
Pintu depan rumahnya, lanjutnya, bisa di buka dengan dicabut terlebih dahulu.
"Ketika mengeluarkan barang, kita cabut semua pintunya. Kan nggak mungkin kita dorong karena mentok. Akhirnya kita cabut (pintu) baru barang bisa keluar. Karena ini sifatnya harus segera karena saya jasa pemasangan tenda pengantin, kita pasang dulu," jelas Agung.
Got dengan tutup U-Ditch yang menghalangi pintur rumah warga Tambora Jakbar bernama Agung Rahadian. 24 Mei 2021. (Sachril Agustin Berutu/detikcom) |
Selanjutnya, awal proyek pemasangan u-ditch untuk got ini:
Dia menambahkan proyek pemasangan u-ditch ini dilakukan sejak pertengahan April lalu dan selesai dipasang di lingkungannya pada akhir April atau sebelum Idul Fitri. Agung menjelaskan dari pintu depan rumahnya sudah tidak bisa di buka dengan normal sejak akhir April.
"Seperti keadaan begini, jujur, ini hanya sebelah di bangun seperti ini. Sebelah tidak karena kita beda RW. Ini RW 9 yang kategorinya RW kumuh. Karena proyek ini dilaksanakan untuk proyek yang berada di kawasan wilayah RW kumuh. Sementara seberangnya, tidak kategori RW kumuh. Seharusnya kalau ini digarap RW kumuh, pun harus memperhatikan dua sisi, dia berbatasan tidak proyeknya. Kalau memang berbatasan, seharusnya kedua sisi dibangun," ujarnya.
Dia mengatakan pihak proyek telah menemuinya tadi siang. Pembicaraan tentang pintu rumahnya telah dilakukan. Perbaikan pintu rumahnya, sambung Agung, dilakukan besok.
"Kemudian permasalahannya, saya minta bantu karena ini dampak dari pengadaan atau pelaksanaan proyek. Kalau saya, mohon maaf membiayai keseluruhannya, lah bukan keinginan saya. Rumah saya tadinya aman-aman aja. Ya artinya kerja sama. Besok janjinya, besok akan diperbaiki. Tapi kita lihat besok," jelas Agung.
Got dengan tutup U-Ditch yang menghalangi pintur rumah warga Tambora Jakbar bernama Agung Rahadian. 24 Mei 2021. (Sachril Agustin Berutu/detikcom) |
Agung telah melaporkan masalah ini ke Pemprov DKI lewat akun Twitter resmi @DKI Jakarta. Laporannya didata oleh Cepat Respons Masyarakat (CRM) Jakarta Smart City. Pada situs CRM itu, laporan Agung bernomor TW210523JPH5. Status laporan ditulis 'selesai', padahal masalah ini belum selesai.
Laporan soal got menghalangi pintur rumah Agung Rahadian di Tambora Jakbar. (Situs crm.jakarta.go.id) |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini