Namun pembebasan lahan bendungan ini menyisakan cerita tersendiri bagi warga. Berikut 5 Kisahnya:
1. Borong Mobil hingga truk
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga dari Desa Kale Komara di Kabupaten Takalar ramai jadi perbincangan setelah memborong sejumlah mobil. Sejumlah warga sebelumnya menerima ganti rugi lahan proyek bendungan.
"Puluhan orang kalau yang beli mobil, ada sekitar 20. Tapi ada juga yang beli mobil besar, mobil tongkang," ujar salah seorang warga Kale Komara, Parawansa, kepada wartawan, Rabu (19/5/2021).
Parawansa menyebut dia dan warga lainnya pada bulan puasa lalu menerima uang ganti rugi lahan untuk pembangunan Bendungan Pammukkulu milik pemerintah.
Kepala dusun setempat, Abdul Salam (50), membenarkan hasil ganti rugi lahan tersebut kemudian banyak digunakan warga untuk memborong kendaraan. Disebut ada ratusan unit motor dan puluhan unit mobil berbagai merek yang langsung diborong warga tak lama setelah uang ganti rugi lahan mereka terima.
"Oh iya, mungkin sempat viral itu. Banyak yang beli motor, ada juga yang beli mobil. Ada beli Rush, Fortuner 2, Kijang Innova, Avanza Veloz, Corolla Cross, pokoknya macam-macam, ada yang beli pikap, ada juga tongkang, macam-macam," kata Abdul saat berbincang dengan detikcom, Jumat (21/5/2021).
"Lebih banyak lagi kalau motor, lebih seratus unit. Ada beli dua, tiga, tergantung jumlah keluarganya. Kalau tidak ada motornya, dia belikan. Kebetulan ada uangnya," sambung Abdul.
2. Ada yang Terima Rp 10 Miliar
Sekitar 400 warga Desa Kale Komara, mendadak jadi orang kaya baru (OKB) setelah menerima ganti rugi lahan di pembangunan bendungan Pammukkulu. Besaran ganti rugi warga bernilai ratusan juta rupiah hingga Rp 10 miliar.
"Ada (dapat Rp 10 miliar). Haji Rahman. Memang banyak lahannya dia. (Warga lainnya) ada yang Rp 2 miliar, ada Rp 3 miliar, ada hampir Rp 4 miliar. Ada juga Rp 1 miliar lebih," kata kepala dusun setempat, Abdul Salam (50), saat berbincang dengan detikcom, Jumat (21/5/2021).
Hasil ganti rugi lahan tersebut kemudian banyak digunakan warga untuk memborong kendaraan. Disebut ada ratusan unit motor dan puluhan unit mobil berbagai merek yang langsung diborong warga tak lama setelah uang ganti rugi lahan mereka terima.
Tak hanya membeli mobil, banyak warga lainnya juga menggunakan uang hasil ganti rugi lahan mereka untuk kepentingan investasi.
"Kemarin bagi-bagi THR, dia juga beli tanah dulu untuk menggantikan tanahnya. Dan sebagian di deposito di bank. Jadi beli sawah di luar dari daerah situ yang tidak tenggelam, karena tidak bisa berkebun lagi di kampung karena ada bendungan," salah seorang warga Kale Komara, Parawansa, kepada wartawan, Rabu (19/5/2021).
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.