Jl RE Martadinata, Ancol, Jakarta Utara beberapa kali tergenang banjir karena Kali Ancol meluap atau ada hujan deras. Kini, proyek anti-banjir telah selesai dan dinilai efektif mengatasi masalah. Bagaimana penampakan kondisi sebelum dan setelah proyek anti-banjir ini?
Banjir di Jl RE Martadinata dilaporkan oleh detikcom Do Your Magic pada 7 Januari lalu. Saat itu, air Kali Ancol meluap karena rob dan efek hujan lebat.
Air setinggi sekitar 30 cm menggenangi Jl RE Martadinata hingga Jembatan Lodan. Air dari kali meluap melalui celah-celah jembatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Petugas suku Dinas pada 8 Januari lalu menambal sela-sela jembatan dengan karung pasir. Namun upaya itu gagal meredam luapan air. Air yang berada di jalan pun tidak bisa mengalir ke sungai.
![]() |
Kemudian, dibuatlah instalasi anti-banjir dengan membuat kolam olakan, tali air, dan perbaikan jembatan. Penambalan jalan yang cekung juga dilakukan. Hampir empat bulan proyek dikerjakan, proyek itu pun selesai dan dianggap efektif mengatasi banjir.
Proyek selesai sebelum lebaran. Empat hari setelah lebaran, tepatnya Selasa (18/5/2021), kawasan ini diguyur hujan deras sejak malam. Hujan deras ini menjadi ujian efektivitas proyek anti-banjir yang baru saja selesai. Ternyata, genangan yang muncul tak bertahan lama dan tidak menjadi banjir seperti awal tahun, Januari lalu.
![]() |
Berikut adalah penampakan sebelum (before) dan sesudah (after) ada proyek anti-banjir di Jl RE Martadinata:
Banjir di JL RE Martadinata
Before
Pada Januari 2021, disebut banjir hampir tiap hari terjadi di Jl RE Martadinata. Banjir setinggi 30 cm itu terjadi pada pagi hingga sore hari.
"Sering (banjir) sudah hampir sebulan soalnya, dari pagi sampai pukul 17.00 WIB, 17.30 WIB mulai surut. Ya pasang paling tinggi itu siang. Pukul 15.00 WIB ke sini sudah mulai kering," ujarnya Sanuri saat di lokasi, Kamis (7/1/2020).
![]() |
![]() |
After
Efek dari kolam olakan dengan dalam satu meter dan panjang saluran sekitar 100 meter sudah terasa meski proyek belum selesai. Dengan dibantu pompa portable, masyarakat tak perlu lagi menunggu banjir surut saat sore hari. Seperti pada Rabu (3/2), hanya hitungan jam, banjir sudah surut dan tak lagi setinggi sebelum ada kolam olakan.
Saat semua proyek telah selesai, warga sekitar menikmati perubahan. Meski genangan masih ada saat hujan lebat, namun tak mengganggu seperti dulu.
![]() |
![]() |
Seperti pada Selasa, (18/5/2021), hujan terjadi pada Senin (17/5) malam hingga dini hari. Dilaporkan, terjadi genangan di Jl RE Martadinata dan Jl Lodan di seberangnya. Pada pukul 02.30 WIB dini hari, tinggi muka air kali Ancol hampir menyentuh bahu Jalan RE Martadinata.
Pada pagi hari, pukul 09.00 tampak sejumlah petugas daei Sudin Sumber Daya Alam Kecamatan Pademangan, tengah memompa di kolam olakan.
Masih ada sedikit genangan di sekitar jembatan akibat hujan deras yang turun tadi malam. Namun hingga saat ini genangan terus menurun.
"Alhamdulillah sekarang enggak (banjir tinggi), semenjak dibuat begini, lorong-lorong gitu, sudah enggak. Cuma tadi pagi doang itu, ya ujan dari smaleman sampe pagi kan nggak berhenti, wajar ada genangan," kata Ketua RT 11 / RW 02 Ancol Mamat, saat di lokasi, Selasa (18/5).
Walaupun masih terdapat genangan, Mamat menyebutkan hal tersebut tidak separah sebelum adanya proyek kolam olakan dibangun di area tersebut. "Dulu sampe sedengkul, tapi semenjak ada kolam itu cuma se mata kaki," ujarnya.
Celah di Jembatan
Before
Sebelum ada proyek antibanjir, air dali Kali Ancol meluap ke Jl RE Martadinata melalui celah-celah di jembatan. Air di kali, disebut bisa lebih tinggi daripada jembatan.
Pada Rabu (3/2/2021) muncul titik genangan di dekat Jembatan Lodan usai hujan deras. Pada pukul 13.00 WIB, terlihat air telah menggenang. Bagian yang tergenang adalah sambungan jembatan yang berbatasan dengan Jalan Lodan Raya.
Air tersebut lalu disedot dengan pompa menuju Kali Ancol. Air terlihat berkumpul di tengah jalan karena bentuk jalan yang cekung.
![]() |
After
Penutupan railing jembatan di lakukan oleh petugas dari Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Utara. Selain itu, Dinas Bina Marga DKI Jakarta juga meratakan jalan yang cekung di tempat tersebut. Jalan yang cekung sering tergenang meski hanya hujan sebentar.
Karena itu, tidak lagi ada celah untuk air keluar dari Kali Ancol. Jalan pun kini rata dan tidak terlihat cekung.
![]() |