Kampung Ambon, Cengkareng, Jakarta Barat, kembali digerebek polisi. Dalam penggerebekan itu, polisi menemukan sejumlah barang bukti berupa sabu hingga pistol.
Ini bukan pertama kalinya Kampung Ambon digerebek polisi. Para bandar hingga pengedar di Kampung Ambon seakan tidak jera menyediakan lapak narkoba bagi para pengguna.
"Kita ketahui ini bukan hal yang jadi rahasia di Jakarta bahwa kampung ini tempat beredarnya peredaran narkoba dan pengguna narkoba. Makanya Kapolda Metro Jaya dengan tegas menyampaikan memerintahkan dirnarkoba dan kapolres untuk tidak mau tahu, segera bersihkan!," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan di Polres Jakbar, Senin (10/5/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kampung Ambon digerebek polisi pada akhir pekan kemarin. Dalam penggerebekan itu, 49 orang ditangkap dan 7 orang di antaranya ditetapkan sebagai tersangka.
"Tujuh tersangka kami amankan di dalam hasil penggerebekan operasi terpadu dari 49 kami amankan awalnya, 47 laki-laki dan dua orang perempuan," ujar Yusri.
Dari tujuh orang yang langsung ditetapkan sebagai tersangka, lima di antaranya pengedar. Kemudian, dua sisanya merupakan bandar yang juga suami-istri berinisial FPR (27) dan GNS (25). Lima pengedar adalah SK alias Emo (45), IK alias Isak (42), HER (51), RGP alias Eki (49), dan GPL (18).
"Kemudian pengedar 5 dari kedua orang ini ada dua punya anak buah sendiri kemudian ada HER dan GPO ini masuk dalam kelompok berbeda tapi dalam satu Kampung Ambon," ucap Yusri.
Dikendalikan 3 Bandar
Polisi mengungkap Kampung Narkoba ini dikendalikan oleh tiga bandar. Saat ini polisi masih mengejar tiga orang bandar itu, salah satunya Zemba.
"Satu DPO bandar besarnya. Di sana ada tiga bandar. Satu DPO nama Zemba. Saya minta Zemba segera menyerahkan diri!," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Barat, Jalan S Parman, Slipi, Jakarta Barat, Senin (10/5/2021).
Yusri menegaskan polisi terus mengejar Zemba hingga ke mana pun. Dia menegaskan sebaiknya Zemba segera menyerahkan diri kepada kepolisian.
"Saya katakan, sampai lobang tikus, dikejar! Sebaiknya serahkan diri," tegas Yusri.
Polisi sebelumnya menggeledah rumah Zemba pada Sabtu (8/5). Dari rumah Zemba, polisi berhasil menemukan sejumlah barang bukti berupa senjata api.
"Pada saat penggeledahan di rumah kami dapatkan 5 senjata api, 2 senjata rakitan 3 air softgun. Yang bersangkutan nggak di tempat. Ini 5 senpi kami temukan. Kalau tidak serahkan, dikejar dan tindakan tegas terukur akan kami lakukan kepada dia," ucap Yusri.
Simak video 'Penampakan Sajam-Pistol Rakitan dalam Penggerebekan Kampung Ambon':
Kampung Ambon akan dijadikan Kampung Tangguh, simak halaman selanjutnya
Kampung Tangguh
Stigma kampung narkoba melekat di Kampung Ambon, Cengkareng, Jakarta Barat. Untuk mencegah peredaran narkoba, polisi akan mendirikan Kampung Tangguh di Kampung Ambon.
"Mulai hari ini Kampung Ambon akan kita jadikan Kampung Tangguh, tangguh dari COVID-19, kampung tangguh dari harkamtibmas, kampung tangguh bebas narkoba, zero narkoba di sana. Kami akan buat di sana posko," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Barat, Jalan S Parman, Slipi, Jakarta Barat, Senin (10/5/2021).
Nantinya, di Kampung Tangguh tersebut akan ditempatkan beberapa petugas dari Brimob, Sabhara, dan Polres Metro Jakarta Barat. Nantinya, pengamanan tersebut akan ditempatkan di lokasi yang dianggap krusial di sana.
Kemudian, Yusri atas perintah Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menegaskan akan segera membersihkan Kampung Ambon dari jerat narkoba.
"Karena kita ketahui, Kampung Ambon itu ada 3 bandar besar, satu sudah kita lakukan. Kemarin kalau tidak salah BNN sudah menangkap saudara Michael, Michael Boso, Desember 2020. Tetapi rupanya tidak ada juga jera dari mereka, bandar besarnya sudah diambil, mereka malah mulai main lagi yang terpecah-pecah," kata Yusri.
Tidak hanya kepolisian, pemerintah daerah nantinya juga akan dilibatkan dalam pendirian Kampung Tangguh di lokasi Kampung Ambon. Selain itu, masyarakat di sana nanti akan diajarkan agar bisa lebih mengerti tentang hidup dan bersama-sama membangun kampung bebas dari narkoba.
"Sekarang didirikan pos di situ, kita dirikan juga tenda kita masukkan juga Brimob, Sabhara di sana. Harus ada intervensi dan harus diawasi terus. Bagaimana upaya kita dari pemerintah daerah akan koordinasi untuk menghilangkan image sebagai kampung narkoba. Bebas dari narkoba," ucap Yusri.