Sejumlah pemudik masih nekat mudik ke kampung halaman meskipun dilarang. Berdasarkan tes acak Corona terhadap 6.742 pemudik, 4.123 di antaranya terkonfirmasi positif Corona. Kondisi ini dinilai bisa menjadi pertanda gelombang kedua (second wave) Corona.
"Kemungkinan besar sih ini akan terjadi second wave (gelombang kedua). Ini sesuatu yang tidak bisa dihindari. Tinggal masalah waktu saja," kata guru besar bidang sosiologi bencana dari Universitas Teknologi Nanyang Singapura, Prof Sulfikar Amir, saat dihubungi, Selasa (11/5/2021).
Dia menjelaskan bahwa hasil tes acak terhadap pemudik ini memang tak bisa dipakai untuk menyimpulkan kondisi di lapangan. Namun dia menilai jumlah angka kasus ini memang mengkhawatirkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang testing-nya acak, jadi kita tidak bisa dijadikan basis untuk menunjukkan ini kondisi riil. Tetapi kita lihat memang yang terkonfirmasi positif jumlahnya tinggi. Ini memang mengkhawatirkan. Tetapi menurut saya juga tidak mengagetkan, karena memang kalau kita lihat selama ini jumlah kasus harian kita relatif tinggi. Dan ada kecenderungan testing rate kita tidak konsisten, kadang naik kadang turun," ungkapnya.
Dia mengingatkan bahwa Indonesia masih memiliki waktu untuk meminimalisir jumlah kasus. Sebab, puncak Lebaran bisa terjadi saat hari raya Idul Fitri, yakni saat orang semua berkumpul. Kendati demikian, dia menduga pasti banyak pelanggaran prokes COVID-19.
"Kita masih ada waktu untuk menghindari atau meminimalisir jumlah kasus. Karena kalau kita lihat titik krusialnya hari raya. Karena di situ waktunya orang berkumpul," ujarnya.
"Tapi pasti ada pelanggaran atau banyak pembiaran," sambungnya.
Simak video 'Waduh! 4 Ribu Pemudik Positif Covid-19':