Camat Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, Arpan Boma babak belur dianiaya penambang ilegal. Arpan dianiaya saat mengusir aktivitas tambang ilegal di wilayahnya.
Penganiayaan itu terjadi di area tambang ilegal di Kelurahan Mangkurawang, Kecamatan Tenggarong, Kukar, Kaltim, pada pada Minggu (9/5) siang. Saat itu Arpan datang ke lokasi tambang ilegal dan menghentikan aktivitas tambang ilegal.
"Benar, saya mendapat pemukulan dari salah seorang yang diduga pemilik tambang ilegal saat saya mengusir pekerja tambang ilegal yang ada di kebun saya," ucap Arpan Boma saat saat dimintai konfirmasi detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arpan mengungkapkan mengusir para pekerjaan tambang ilegal yang saat itu tengah beraktivitas menggunakan alat berat. Para pekerja menghubungi pria berinisial TF, yang diduga merupakan pemilik tambang ilegal. TF kemudian datang dan langsung menyerang Arpan.
"Saya usir mereka, ternyata nggak lama bosnya datang, dan sempat terjadi adu mulut hingga pemukulan," terangnya.
Menurut Arpan, dia mengusir para penambang ilegal karena titik keruk yang dilakukan penambang ilegal adalah sumber air yang biasa dikonsumsi para petani dan digunakan untuk menyiram tanaman.
"Malam ini saya sudah melapor ke kepolisian, dan kasus ini masih dalam pemeriksaan Polres Kukar," jelasnya.
Polisi sudah turun tangan menyelidiki kasus ini. Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Lihat juga video 'Perawat RS di Palembang Dianiaya Keluarga Pasien':
Dimintai konfirmasi terkait penganiayaan yang dialami Arpan, Kasat Reskrim Polres Kukar AKP Herman Sopian mengatakan saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan Polsek Tenggarong untuk menangani kasus pemukulan yang dialami Arfan Boma.
"Saat ini diduga pelaku sudah berada di Polres Kukar, sedang kita periksa juga," ucap AKP Herman saat dihubungi, Minggu (9/5).
Namun AKP Herman enggan berkomentar lebih jauh terkait penyebab pria inisial TF menganiaya Arpan.
"Kita masih tunggu hasil BAP-nya seperti apa, kita lihat dulu, lantaran masih ada saksi-saksi lain yang kita periksa," imbuhnya.