Pembangunan taman 'Jembatan Persatuan' di Jembatan Kota Paris ternyata menemui berbagai kendala. Tanaman dicabut, batu bata dirusak. Namun apa pun yang terjadi, proyek anti-tawuran ini tetap berlanjut.
"Awal-awal sih lumayan ada kendalanya, mungkin yang kontra itu sempet pasangin batanya dirusak, tanamannya dicabut," ujar Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Pusat Mila Ananda saat dihubungi, Senin (10/5/2021).
Kini kendala tersebut sudah bisa teratasi. Sejak ada pos jaga di sekitar lokasi, tidak terlihat lagi ada kendala dari warga yang menolak akses jembatannya ditutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang sih setelah ada posko jaga, posko bersamanya di situ sih alhamdulillah sudah lebih terkendali. Nggak ada masalah lagi sih sejauh ini," lanjutnya.
Meski begitu, adanya oknum yang tidak senang dan mengganggu proses pengerjaan taman tetap bikin khawatir. Terlebih ketika libur Lebaran tiba sebentar lagi. Ketika tidak ada penjagaan saat libur Lebaran, dikhawatirkan taman akan kembali dirusak.
"Saya takutnya misal nanti Lebaran nggak ada pengamanan, terus sudah ditanami, dicabut-cabutlah. Maka saya minta diyakinkan dulu nih sama lurah, camat, supaya tetap ada pengamanan," kata Mila.
![]() |
Selain masalah keamanan, pihaknya masih perlu mencukupi kebutuhan tanah sebagai media tanam di jembatan di atas Kali Cideng tersebut.
Pembangunan taman tersebut memang menghilangkan fungsi Jembatan Kota Paris. Ada sebagian warga yang tidak ingin akses jalannya terputus. Meski begitu Pemkot Jakarta Pusat akan tetap menutup akses jembatan tersebut karena kerap menjadi akses tawuran. Mengikuti arahan Wali Kota Jakarta Pusat, Mila menggunakan konsep safe and beauty dalam membuat desain taman.
"Pergola untuk rambatan tanaman rambat, jadi sekaligus pengaman supaya masyarakat tidak crossing, nggak nyebrang, di dua sisi dikasih pengaman seperti itu, jadi selain untuk beautifikasi juga sekaligus sebagai pengaman," jelasnya.
Jembatan Kota Paris merupakan Penghubung Kampung Kota Paris, Tanah Tinggi, dan Kampung Rawa. Penutupan jembatan juga merupakan aspirasi warga yang resah karena sering dijadikan lintasan orang yang terlibat tawuran. Bahkan warga yang resah terhadap tawuran menginginkan jembatan tersebut dirobohkan.