Ujaran kebencian (hate speech) lewat media sosial semakin marak seiring berkembangnya Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Terlebih pada ujaran kebencian berbasis agama atau seringkali disebut religious hate speech.
Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof Nasaruddin Umar mengatakan ujaran kebencian merupakan malapetaka masal bagi diri kita dan juga bangsa. Bahkan hate speech ini juga akan menjadi malapetaka bagi kita kelak di akhirat.
"Ujaran kebencian bisa membakar emosi masyarakat kita, bisa benci satu sama lain, memprovokasi orang untuk saling sikut menyikut dan bahkan perang satu sama lain. Itu malapetaka untuk bangsa, kita pun juga malapetaka di akhirat nanti," kata Prof Nasaruddin dalam detikKultum detikcom, Senin 10 Mei 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Orang yang tidak bisa menjaga lisannya sama saja telah membeli tiket ke neraka. Prof Nasaruddin melanjutkan, 50% penghuni neraka itu berasal dari lisan. Naudzubillah Min Dzalik.
Prof Nasaruddin menghimbau agar kita dapat memanfaatkan kecanggihan fasilitas TIK untuk hal-hal yang mengarah kepada kebaikan dan kebermanfaatan. Diperlukan sikap hati-hati dan kesadaran dari setiap diri untuk memulainya.
Menurutnya, salah satu cara untuk meminimalisir ujaran kebencian adalah sikap toleransi. Toleransi adalah kesediaan untuk hidup di tengah perbedaan yang ada. Menerima perbedaan dan saling bekerjasama.
Lalu bagaimana caranya memupuk toleransi di tengah keberagaman ini?
Selengkapnya detikKultum bersama Prof Nasarudin Umar: Jauhi Ujaran Kebencian tonton DI SINI.
(erd/erd)