Larangan mudik Lebaran berimbas pada penyedia jasa tukar uang. Menjelang Lebaran ini, para penyedia jasa tukar uang di kawasan Jakbar mengeluhkan penurunan omzet.
Di sekitar Pasar Asemka, Jakarta Barat, terlihat sejumlah penyedia jasa menukar uang. Mereka terlihat berjejer dan duduk di sekitar trotoar menuju Pasar Asemka.
Pasaribu (59) menuturkan sudah 30 tahun membuka jasa penukaran uang dan mangkal di Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat. Dia mengaku, akibat larangan mudik, pendapatannya menurun drastis.
"Waduh, nurun jauh, malah kadang suka nggak ada yang nuker. Iya nurun drastis (penghasilannya). Sepi, kan nggak pada mudik orang-orang," ujar Pasaribu saat ditemui di Jalan Asemka, Pinangsia, Jakarta Barat, Jumat (7/5/2021).
Terlihat dia membawa sejumlah pecahan uang di tangannya, mulai pecahan Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10 ribu, Rp 20 ribu, juga pecahan uang terbaru senilai Rp 75 ribu.
Penyedia jasa tukar uang lainnya, Naggolan (52), juga mengaku pendapatannya menurun. Dia mengatakan belum ada warga yang menukarkan uang untuk Lebaran.
"Waduh pendapatan mah menurun jauh. Ya karena nggak ada yang mau nuker uang. Biasanya menjelang Lebaran gini mah ada saja yang mau nuker uang. Tapi ini nggak ada karena nggak ada yang mudik juga kan," lanjutnya.
(idn/idn)