Larangan mudik 2021 resmi berlaku sejak kemarin. Namun nyatanya, di hari pertama larangan itu masih ada yang nekat mudik padahal penyekatan ada di mana-mana.
Khusus di Jabodetabek sendiri ada 31 titik lokasi penyekatan. 14 di antaranya merupakan lokasi penyekatan, sedangkan 17 yang lain berupa check point. Selain itu didirikan juga 71 pos pengamanan.
Lokasi 31 titik penyekatan tersebut bukan cuma di jalur perlintasan kendaraan. Tapi juga di pusat rekreasi, mal, pasar, hingga pusat perekonomian lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi rupanya, penyekatan itu masih dicoba buat 'dijebol'. Di hari pertama larangan mudik ini, sebuah truk muatan sayur diamankan polisi karena kedapatan membawa pemudik di Tol Cikampek.
Informasi itu disampaikan oleh Polda Metro Jaya melalui akun instagram resmi Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, @tmcpoldametro. Kejadian itu disebut terjadi di Gerbang Tol Cikarang Barat atau Km 31.
"1:51 #Polri amankan kendaraan Truk bermuatan sayur yang juga membawa Pemudik di KM 31 Tol Cikarang (arah ke Cikampek)," tulis TMC Polda Metro dalam ungahan akun instagramnya, Kamis (6/5/2021).
Dari foto yang diunggah, terlihat truk berisi berisi beberapa sayuran. Terlihat pula bungkusan-bungkusan kresek yang diikat.
Namun, ada beberapa orang yang menumpang di atas bak truk tersebut. Seorang polisi terlihat memeriksa salah seorang penumpang bak tersebut.
Para pemudi juga coba menuju ke kampung halaman dengan cara menyeberang via Pelabuhan Merak. Namun upaya itu juga gagal karena ada penyekatan.
Petugas di Pelabuhan Merak mulai menutup akses penyeberangan penumpang sejak pukul 00.00 WIB pada hari ini Kamis (6/5). Beberapa pemudik baik itu pejalan kaki dan pengendara motor dilarang memasuki pelabuhan akibat kebijakan larangan mudik.
Salah satu pemudik roda dua bernama Daryono mengaku geram begitu petugas melarang mereka memasuki area pelabuhan. Padahal ia sudah membeli tiket secara online agar bisa menyeberang ke Bakauheni.
"Tadi beli tiket online, tadi beli setengah jam setengah 12, tadi makan dulu, ternyata sudah kayak begini, bingung. Kenapa pendatang dari luar negeri boleh, peratuannya nggak jelas kadang-kadang," katanya.
Dia mengaku berangkat dari Cengkareng, Jakarta barat sekitar pukul 21.00 WIB menggunakan motor. Rencananya ia akan ke Lampung Tengah dan sudah ditunggu keluarga di sana. Karena terhambat, ia mengaku menunggu nasib mujur barangkali dibolehkan menyeberang.
"Gimana nanti, siapa tau ada mujur, kalau nggak bisa nyeberang terpaksa balik lagi," ujarnya.
Tonton video 'Akal Bulus Pemudik Jalan Tengah Malam Hindari Penyekatan':
Pemudik lain bernama Adit dari Depok juga sama tertahan begitu masuk ke pelabuhan setelah lewat tengah malam
Penyekatan antisipasi pemudik ini diterapkan di seluruh wilayah Indonesia. Di Temon, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), satu mobil travel dan dua mobil pribadi ketahuan mengangkut pemudik.
Wakapospam Temon, Iptu Marjono menyebut tiga bus yang diputarbalikkan masing-masing mengangkut 10-15 orang. Dari hasil pemeriksaan bus itu menuju Kota Yogyakarta, dan paling jauh menuju ke Wonosari, Gunungkidul.
Ulah travel gelap nekat bawa pemudik juga kejadian di Cilaku, Cianjur. Salah satu sopir kedapatan membawa obat terlarang. Kasat Lantas Polres Cianjur AKP Meilawaty mengatakan penjaringan dilakukan usai petugas mendapatkan laporan bahwa jelang pengetatan di perbatasan Cianjur banyak travel gelap yang beroperasi.
"Setiap kendaraan yang melintas kami periksa, terutama kendaraan minibus yang membawa banyak penumpang," ujar Meilawaty.
ada enam kendaraan yang diamankan petugas lantaran membawa pemudik dari luar kota ke Cianjur. Satu sopir travel gelap, inisial A, diserahkan ke Satnarkoba Polres Cianjur.
Kejadian serupa juga terjadi di perbatasan Jatim-Jateng di Tuban. Sebuah travel gelap diamankan. Saat dilakukan rapid test, sopirnya reaktif.
Travel gelap itu akhirnya ditilang dengan Pasal 308 UULAJ dan kendaraannya diamankan di Mapolres Tuban. Sang sopir yang reaktif harus dievakuasi oleh Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Tuban, menuju Stadion Bumi Wali untuk menjalani karantina.
Di Jakarta, sebuah bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) mengelabui petugas gabungan penyekatan pemudik di perbatasan Bekasi. Petugas memberhentikan sebuah bus AKAP bernama Bhinneka.
Kernet bus AKAP itu mengatakan bus tak membawa penumpang dan hanya membawa dua orang, yakni dirinya dan sang driver. Mereka berdua hendak ke Cirebon.
Namun petugas Polisi tidak percaya begitu saja. Mereka pun langsung masuk ke dalam kabin untuk melakukan pemeriksaan lebih detail. Dan setelah diperiksa, ternyata ditemui cukup banyak penumpang yang ingin mudik, yakni sekitar 8 orang.
Akibatnya, bus tujuan Cirebon itu pun diperintahkan untuk putar balik.