Sejarah dan Potensi Lindu Besar di Lokasi Gempa M 5,7 Sumbar

Round-Up

Sejarah dan Potensi Lindu Besar di Lokasi Gempa M 5,7 Sumbar

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 06 Mei 2021 06:33 WIB
Ilustrasi gempa bumi (iStock)
Foto: Ilustrasi gempa bumi (iStock)
Jakarta -

Gempa berkekuatan magnitudo (M) 5,8 kemudian dimutakhirkan menjadi 5,7 mengguncang Sumatera Barat (Sumbar). BMKG meminta warga sekitar waspada adanya gempa besar usai gempa tersebut.

BMKG melaporkan gempa tersebut terjadi pada Rabu (5/5) pada pukul 08.24 WIB. Pusat gempa berada pada titik koordinat 2,04 lintang selatan dan 99,62 bujur timur.

Gempa ini terjadi pada jarak 3 km arah tenggara Tuapejat, Kepulauan Mentawai, Sumbar. Pusat gempa berada pada kedalaman 29 km. Tidak ada potensi tsunami dalam gempa tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Getaran gempa membuat kepanikan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dokter Muhammad Djamil Padang. Ratusan pasien dan keluarga pasien berhamburan ke luar ruangan.

Pasien dievakuasi oleh petugas ke halaman dan sebagian ke atas gedung. Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi RSUP DR M Djamil, Gustavianof, mengatakan para pasien mulai dibawa kembali ke ruangan setelah situasi dinilai aman.

ADVERTISEMENT

"Gempa membuat kaget. Memang sempat membuat orang lari menyelamatkan diri, tapi 15 menit kemudian sudah kembali ke ruangan masing-masing," kata Gustavianof.

Ada Potensi Gempa Besar

BMKG meminta masyarakat mewaspadai potensi gempa besar. Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, gempa ini tak berpotensi menimbulkan tsunami karena magnitudonya relatif kecil untuk dapat menciptakan deformasi di dasar samudra yang dapat mengganggu kolom air laut.

"Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia tepatnya di bidang kontak antarlempeng atau biasa dikenal sebagai zona megathrust," kata Daryono dalam keterangannya, Rabu (5/5/2021).

"Gempa ini memiliki mekanisme sumber pergerakan naik (thrust fault) yang merupakan salah satu indikasi kuat bahwa gempa ini memang terjadi di zona megathrust," tambahnya.

Simak video 'Sebaran Gempa Bumi Tahun 1963-2020 di Indonesia':

[Gambas:Video 20detik]



Dia menjelaskan, gempa ini menjadi gempa signifikan ke-2 selama Mei 2021 karena sebelumnya, pada Senin (3/5) lalu, Pulau Sipora juga digetarkan gempa dengan magnitudo 5,7. Daryono memaparkan dan menjelaskan sejarah gempa di kawasan ini.

"Pulau Sipora yang menjadi pusat 2 gempa signifikan dalam 3 hari terakhir, terletak pada Segmen Megathrust Mentawai-Siberut yang memiliki magnitudo tertarget mencapai 8,9. Sebelumnya, Pulau Sipora juga sudah beberapa kali diguncang gempa kuat seperti pada: 8 Desember 1972 (Mag 6,1), 11 Mei 1994 (Mag 6,6), 25 Februari 2008 (Mag. 7,2), dan 3 Maret 2009 (Mag. 6,2)," urainya.

"Gempa dengan kekuatan signifikan magnitudo 5,7 pagi ini tentu patut kita waspadai bersama karena di zona ini merupakan kawasan seismic gap Sumatera yang berpotensi terjadinya gempa besar," imbaunya.

Halaman 2 dari 2
(aik/aik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads