Pasar Tanah Abang ramai pengunjung jelang Hari Raya Idul Fitri. Anggota DPRD DKI Jakarta meminta adanya pengawasan ketat untuk mencegah kerumunan yang berpotensi timbulkan penularan Covid.
"Pemprov harus berani, selama ini kan kita terlihat lemah banget, kita nggak mau peristiwa India dialami di sini. Makanya diawasi ketat. Di sini pemprov harus tegas membangun kerja sama dengan aparat keamanan, karena kalau mengandalkan Satpol PP udah nggak mungkin, harus bisa membangun kerjasama dengan aparat keamanan lain," kata Anggota Fraksi PDIP DKI, Johny Simanjuntak, kepada wartawan, Sabtu (1/5/2021).
Johny meminta Pemprov DKI untuk mengatur sistem belanja di Pasar Tanah Abang. Dia menyarankan adanya pembatasan, sehingga tidak terjadi kerumunan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengaturan-pengaturan itu kan penting, jadi jangan misalnya orang numpuk jam sekian dibiarkan. Dibatasi dulu deh yang penting, bisa ngumpul seperti itu kan karena dibiarkan. Tapi pemprov juga harus hadir untuk mengatur, jangan dilepas, misal dari jam sekian sampai jam sekian ditutup pengunjung yang masuk (kalau sudah mulai ramai) nanti dibuka lagi," ujarnya.
Orang yang melanggar prokes di Pasar Tanah Abang, kata Johny juga harus ditindak tegas. "Bila perlu juga harus lebih tegas. Jadi nggak ada gunanya kita larang mudik tapi kerumunan dibiarkan," ujarnya.
Simak juga video 'Pasar Tanah Abang Ramai, Pedagang Harap Tak Ada 'Lockdown'':
Baca selengkapnya di halaman berikutnya
Lebih lanjut, Sekretaris Fraksi Golkar DKI, Judistira Hermawan juga berharap adanya pengawasan ketat. Dia pun mengusulkan untuk membatasi jumlah pengunjung.
"Tentu kita harapkan ada pengawasan ketat dari Pemprov DKI dan juga Pasar Jaya sebagai pengelola Pasar Tanah Abang kita minta pastikan protokol kesehatan bisa diterapkan. Saya sudah komunikasi dengan Dirut Pasar Jaya untuk memastikan petugas di lapangan bekerja dengan baik untuk menjaga protokol kesehatan pakai masker dan lain nya, saya sampaikan kalau perlu dibatasi jumlah pengunjung berapa keluar dan masuknya," ujarnya.
Judistira mengatakan pengawasan ketat tidak hanya dilakukan di Pasar Tanah Abang saja. Tapi juga pusat perbelanjaan lain, seperti mal dan tempat wisata untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan pengunjung.
"Saya kira selain pusat perbelanjaan, Fraksi Golkar perlu mengingatkan Pak Gubernur dan jajaran Pemprov DKI untuk juga mengantisipasi lonjakan pengunjung di tempat tempat wisata, baik di Ancol dan Ragunan, perlu aturan khusus saya kira, selain kita harapkan masyarakat bisa menahan diri untuk tidak bepergian keluar rumah, jangan kita lengah akhirnya ada klaster baru dan lonjakan angka positif covid, ini tidak kita inginkan," tuturnya.
Sebelumnya, pantauan detikcom, Sabtu (1/5) Pusat Grosir Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, ramai didatangi pengunjung menjelang Lebaran. Pengunjung berbelanja sambil berdesak-desakan tanpa jaga jarak.
Di Blok A dan Blok B Pasar Tanah Abang, Jakpus, para pengunjung terlihat berdesak-desakan. Mereka berbelanja dalam rangka persiapan menyambut Hari Raya Idul Fitri.
"Dari Cengkareng, Jakarta Barat, sama anak. (Belanja) buat Lebaran," ujar salah seorang pengunjung, Yanti (32), saat ditemui detikcom di lokasi, Sabtu (1/5/2021).
Yanti mengaku takut terpapar virus corona dan sempat ragu berbelanja di Pasar Tanah Abang. Meski begitu, ia tetap nekat berbelanja di Pasar Tanah Abang.
"Ya takut. Tadinya kan ragu-ragu mau ke sini. Ya gimana, rame banget, ya udah ke sini, mau gimana lagi," ucap Yanti.