Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, menyesalkan adanya kerumunan masyarakat di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Dia memohon kesadaran masyarakat agar mentaati protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19.
"Satgas memohon kesadaran masyarakat untuk menghindari tempat-tempat yang berpotensi kerumunan seperti ini," kata Wiku saat dihubungi detikcom, Sabtu (1/5/2021).
Wiku mengatakan, perlu diingat bahwa di awal masa pandemi corona pasr merupakan salah satu tempat yang menimbulkan cluster COVID-19. Pengunjung membawa virus atau tertular di pasar dapat menimbulkan penularan di rumah hingga ke komunitasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena itu, Wiku memohon agar masyarakat mentaati protokol kesehatan. Dia juga meminta aparat hingga pengelola melakukan evaluasi dan penindakan.
"Baik pihak Satgas Daerah, Aparat penegak hukum, serta pengelola pasar perlu menjaga agar protokol kesehatan di pasar berjalan dengan kondusif. Tingkatkan pengawasan terutama menjelang Idul Fitri," ujar Wiku.
"Jaga kapasitas pengunjung dan sediakan tempat-tempat cuci tangan. Budayakan antre agar bisa tetap jaga jarak. Disinfektan area di pasar secara rutin. Mari kita saling melindungi kesehatan masyarakat," sambungnya.
Sebelumnya, pantauan detikcom Pusat Grosir Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, ramai didatangi pengunjung jelang lebaran. Pengunjung berbelanja sambil berdesak-desakan tanpa jaga jarak.
Di Blok A dan Blok B Pasar Tanah Abang, Jakpus, para pengunjung terlihat berdesak-desakan. Mereka berbelanja dalam rangka persiapan menyambut Hari Raya Idul Fitri.
"Dari Cengkareng, Jakarta Barat sama anak. (Belanja) buat lebaran," ujar salah seorang pengunjung, Yanti (32) saat ditemui detikcom di lokasi, Sabtu (1/5/2021).
Yanti mengaku takut terpapar virus corona dan sempat ragu berbelanja di Pasar Tanah Abang. Meski begitu, ia tetap nekat berbelanja di Pasar Tanah Abang.
"Ya takut. Tadinya kan ragu-ragu mau ke sini. Ya gimana, rame banget, ya udah ke sini, mau gimana lagi," ucap Yanti.
Tonton juga Video: Pasar Tanah Abang Ramai, Pedagang Harap Tak Ada 'Lockdown'