Kemewahan dunia seringkali menjadikan kita sulit untuk membedakan mana yang sejatinya baik dan mana yang sejatinya buruk. Tak sedikit yang terlena akan godaan iblis yang dibungkus dengan perilaku seolah nampak seperti malaikat.
Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof Nasaruddin Umar mengatakan banyaknya kasus yang terjadi sekarang ini akibat salah menafsirkan mana iblis mana malaikat.
"Sekarang untuk membedakan iblis dan malaikat dalam era seperti sekarang susah, karena iblis itu kadang-kadang menggunakan jubah malaikat," kata Prof Nasaruddin Umar dalam detikKultum detikcom, Minggu 2 Mei 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sudah menjadi tugas iblis untuk menjerumuskan manusia. Terlebih saat manusia diberikan ujian dari Allah SWT berupa kemewahan dunia. Potensi iblis masuk ke dalam urusan manusia semakin besar.
Prof Nasaruddin memberikan satu contoh kasus lewat kisah pejabat dan sekretarisnya. Diceritakan ada pejabat baru yang menanyakan kepada sekretarisnya tentang apa yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan dalam pekerjaannya tersebut.
Segala hal yang menjerumus pada tindak kecurangan tidak diperbolehkan oleh sekretarisnya. Hingga pejabat itu geram karena merasa tidak bisa melakukan apa-apa atas jabatan yang ia pegang. Ia menganggap sekretarisnya iblis karena menghalangi keinginannya. Akhirnya ia meminta untuk digantikan sekretaris baru.
Singkat cerita, sekretaris barunya memperbolehkan bahkan membantu mengatur dengan segala cara untuk mewujudkan keinginan dari pejabat itu. Ia menganggap sekretaris barunya ini sebagai malaikat penolongnya. Sampai akhirnya mereka ditangkap dan masuk penjara karena telah melakukan tindakan yang merugikan.
Kekeliruan anggapan dari pejabat tersebut merupakan akibat tertutupnya nurani oleh kemewahan dunia. Prof Nasaruddin mengatakan, salah satu cara agar tidak memalaikatkan iblis adalah dengan pengendalian diri. Bagaimana caranya?
Selengkapnya detikKultum bersama Prof Nasarudin Umar: Jangan Memalaikatkan Iblis tonton DI SINI.
(erd/erd)