Bulan suci ini merupakan waktu yang tepat untuk memperbanyak amal jariyah. Amal jariyah merupakan amalan yang tiada putusnya meskipun raga telah meninggalkan dunia.
Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof Nasaruddin Umar menyebut amal jariyah ini sebagai spiritual saving. Menurutnya, tabungan spiritual ini berfungsi untuk meminimalisir resiko atau sebagai tolak bala.
"Tadinya takdir yang paling buruk akan ditimpakan kepada orang itu, tapi karena spiritual savingnya banyak dia diberikan takdir yang paling enak," kata Prof Nasaruddin dalam detikKultum detikcom, Sabtu 1 Mei 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Spiritual saving dapat dilakukan dengan memperbanyak amal jariyah seperti sadaqah dan banyak menolong orang yang membutuhkan. Menurut Prof Nasaruddin, semakin banyak sadaqah yang kita keluarkan, maka Tuhan tidak akan menyia-nyiakan amal hamba-Nya itu.
"Tidak akan pernah mendapatkan resiko yang paling berat orang yang memiliki saving spiritual yang banyak," paparnya.
Selain itu, spiritual saving juga akan menjadi penolong dalam keadaan darurat. Prof Nasaruddin memberikan contoh lewat sebuah kisah 3 pemuda yang terjebak dalam goa.
Pintu goa tertutup batu besar sehingga menghalangi mereka untuk keluar. Akhirnya mereka berdoa dengan mengatakan amal jariyah yang pernah mereka lakukan. Hingga sampai pemuda ketiga, pintu goa itupun terbuka. Apa amalan yang mereka lakukan sehingga membuat Allah SWT membukakan pintu goa?
Selengkapnya detikKultum bersama Prof Nasarudin Umar: Mengontrol Spiritual Saving tonton DI SINI.
(erd/erd)