Meski Ada Penjagaan, Warga Jembatan Kota Paris Tetap Khawatir Ada Tawuran

detikcom Do Your Magic

Meski Ada Penjagaan, Warga Jembatan Kota Paris Tetap Khawatir Ada Tawuran

Afzal Nur Iman - detikNews
Kamis, 29 Apr 2021 18:44 WIB
Barier untuk halangi akses tawuran dipasang di Jembatan Kota Paris, Johar Baru, Jakarta Pusat
Jembatan Kota Paris yang jadi akses tawuran. (Afzal Nur Iman/detikcom).
Jakarta -

Warga sekitar Jembatan Kota Paris, Johar Baru, Jakarta Pusat, mengaku ada peningkatan pengamanan untuk menghalau tawuran. Namun masyarakat masih khawatir karena bulan Ramadhan jadi waktu rawan tawuran.

"Harapan untuk keamanan pasti ada, kita juga kalau umpamanya jagain gitu nggak bisa 24 jam, apalagi puasa gini kan menjelang sahur atau setelah subuh kan anak-anak suka nggak mau tidur pada main bola, kadang pada bercanda di jalanan gitu," kata Ketua RT 01 RW 06, Kampung Rawa, Johar Baru, Jakarta Pusat, Maman Hermana, saat dihubungi, Kamis (29/4/2021).

Menurutnya, pengawasan efektif dalam mencegah tawuran. Dia menjelaskan, bulan puasa di tahun lalu di kawasan tersebut tidak terjadi tawuran karena ada penjagaan dari kepolisian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pas puasa alhamdulillah di sini nggak ada (tawuran) karena ada kayaknya gantian tuh, tim piket tuh, kayaknya kalau nggak salah ada 39 titik deh dijagain sini," jelasnya.

Memasuki pekan kedua di bulan Ramadhan ini juga dikatakan tidak ada tawuran di lokasi tersebut. Menurut Maman, itu juga terjadi karena ada polisi yang berjaga.

ADVERTISEMENT

"Belum alhamdulillah, belum (ada tawuran) selama puasa, kayaknya di pos juga ada yang memantau terus nih dari satu, dua, tiga orang dari bapak-bapak polisi yang selalu memantau di sini," tambahnya.

Tidak terjadinya tawuran jangan sampai membuat penjagaan menjadi kendur. Menurut Maman, tawuran bisa saja sewaktu-waktu terjadi lagi.

"Kalau di sini mungkin berkurang sesaat aja, kayak api dalam sekam aja entar suka tau-tau nyala,"

Menurutnya, pengawasan dengan CCTV tidak terlalu efektif. Dia menjelaskan, di sekitar lokasi sudah terpasang CCTV, namun masih saja terjadi tawuran.

"CCTV di perempatan tempat itu tawuran sudah terpasang, cuma berfungsi atau tidak kita nggak tau deh, itu sudah semenjak dulu-dulu sudah terpasang CCTV itu," katanya.

Agar tawuran tidak terjadi lagi, Dia berharap pemuda di lingkungan sekitar jembatan dapat diberi lapangan pekerjaan. Menurutnya, pengawasan orang tua juga menjadi penting.

"Mungkin diberikan lapangan pekerjaan gitu, mungkin keduanya kurangnya pengawasan orang tua," tambahnya.

Tawuran menjadi masalah klasik di Johar Baru. Masalah ini melatarbelakangi aspirasi warga yang ingin Jembatan Kota Paris dibongkar. Kesbangpol DKI menjelaskan, masalah klasik ini tidak bisa diselesaikan semudah makan cabai. Akar masalah harus dicari untuk mengurai permasalahan tersebut.

"Kita nggak bisa seperti makan cabai (cepat dirasakan efeknya) saja kemudian masalah cepat selesai. Membangun jiwa itu berat, kalau membangun jembatan bisa ditarget tiga bulan selesai, tapi kalau membangun jiwa nggak cukup tiga bulan," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI Jakarta Taufan Bakri kepada detikcom, Rabu (28/4).

"Langkah pertama adalah mengembangkan wawasan kebangsaannya. Kedua, mencari akar masalahnya kenapa terus tawuran," kata Taufan.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads