Wapres Minta Dispensasi Santri Mudik, Menag Bilang Jangan

Round-Up

Wapres Minta Dispensasi Santri Mudik, Menag Bilang Jangan

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 29 Apr 2021 03:30 WIB
Wapres Maruf Amin (dok. Setwapres)
Foto: Wapres Ma'ruf Amin (dok. Setwapres)
Jakarta -

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas tak mengizinkan santri mudik saat Lebaran. Yaqut menegaskan tak ada dispensasi khusus untuk para santri.

Dispensasi khusus itu sebelumnya diminta Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin. Ma'ruf, melalui juru bicaranya, meminta agar santri tak dikenai aturan larangan mudik.

"Wakil Presiden minta agar ada dispensasi untuk santri bisa pulang ke rumah masing-masing tidak dikenai aturan-aturan ketat terkait larangan mudik yang berhubungan dengan konteks pandemi saat ini," ujar juru bicara Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Masduki Baidlowi, dalam keterangannya, Jumat (23/4).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Permintaan itu disampaikan karena Lebaran merupakan waktu bagi santri untuk pulang ke rumah setelah melakukan proses belajar di Pondok Pesantren. Lantaran mayoritas para santri berasal dari lintas wilayah, maka diperlukan dispensasi.

"Itulah permohonan dari Wakil Presiden semoga ada kemudahan lah oleh santri santri, bahkan dalam hal-hal tertentu kalau dianggap perlu Wakil Presiden juga meminta pengurus besar Nahdlatul Ulama untuk membikin surat kepada khusus. Apakah kepada Presiden atau Wakil Presiden atau Kaditlantas supaya ada dispensasi, itu penting agar santri yang pulang belajar bisa bertemu dengan orang tuanya dengan lancar," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Kendati demikian, Masduki menyebut ide dispensasi santri untuk mudik ini bukan datang dari sang wapres. Ide tersebut disebut dari PBNU.

PBNU pun kemudian menjelaskan bahwa ide tersebut bukan usulan institusinya. Permintaan dispensasi itu datang dari sejumlah orang di PBNU saja.

Beberapa hari berselang, jawaban pun datang dari pemerintah. Menag Yaqut menegaskan tak ada dispensasi khusus kepada santri dalam kebijakan pelarangan mudik Lebaran tahun ini.

Yaqut mengakui, kebijakan larangan mudik ini tidak mudah diterima oleh kalangan pesantren. Apalagi, biasanya jelang Hari Raya Idul Fitri, rata-rata ponpes telah mengakhiri masa pembelajarannya.

"Untuk itu kami meminta dengan sangat hormat kepada para pengasuh, santri maupun orang tua santri untuk bisa memahami aturan ini demi menjaga keselamatan jiwa kita bersama dari ancaman paparan virus Covid-19," kata Yaqut dalam keterangan tertulis Kemenag, Rabu (28/4/2021).

Namun, kata Yaqut, larangan mudik ini demi keselamatan bersama. Sebab, saat Lebaran, kasus Covid-19 di Indonesia berpotensi melambung tinggi. Karena itu, dia meminta agar semua masyarakat termasuk kalangan santri bisa memahami larangan ini.

"Pergerakan jutaan santri ke berbagai daerah dalam waktu hampir bersamaan sangat rawan memunculkan klaster-klaster baru penularan virus. Bahaya lebih besar pun mengancam jika sampai rumah, virus itu turut memapar para anggota keluarganya. Bahaya yang sama juga bakal terjadi pada arus balik, potensi penularan virus pada Kiai dan Ibu Nyai," jelas Yaqut.

Yaqut memastikan Kemenag akan mensosialisasikan nihilnya dispensasi mudik bagi santri ini ke ponpes dan pemerintah daerah. Yaqut meminta pengelola ponpes untuk bisa memberikan pemahaman yang komprehensif kepada para santri dan orang tuanya. Yaqut juga meminta para pengelola ponpes untuk mengisi masa libur santri dengan membuat kegiatan-kegiatan di internal yang positif dan menyenangkan.

"Di pondok itu juga tidak kurang berkahnya dengan meningkatkan amaliah, belajar dan mengaji. Sebab itu, mari menunda dulu sejenak untuk bertemu keluarga agar semua terlindungi. Silaturahmi, sungkem di Hari Raya Idul Fitri juga bisa dilakukan melalui virtual tanpa mengurangi makna," terang Menag Yaqut.

Halaman 2 dari 2
(mae/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads